Di sisi lainnya, perkembangan teknologi daring membawa beberapa risiko diantaranya adalah kekerasan di dunia daring seperti misalnya cyberbullying, online sexual harassment serta kemungkinan pelanggaran keamanan data yang berpengaruh pada privasi anak. Hal ini dapat berdampak pada tumbuh-kembang anak tidak hanya di saat ini, tetapi juga di masa depan.
Astin Meiningsih Korwil Mafindo Wonosobo, mengatakan "Literasi Digital yang bertemakan " Stop Cyberbullying ", sebagai landasan Moral Pelajar dalam Era Digitalisasi. Harus ada etika dan aturannya sebagai pelajar dalam era digitalisasi seperti sekarang ini, dengan edukasi seperti literasi digital ini, semoga harapannya anak anak lebih sopan santun atau bermoral dalam dunia digital," ungkapnya.
Berdasarkan hal tersebut diatas, persentase perundungan siber atau cyberbullying menjadi masalah kejahatan sosial media terbanyak di dunia online. Kementerian Komunikasi dan Informatika merupakan bagian negara yang wajib ikut serta menurunkan angka kejahatan dunia maya saat ini.
Baca Juga: Diduga Tidak Suka pada Dosen Muda yang Dapat Promosi, Ketua Stikom Semarang Melakukan Penganiayaan
Menurut Dosen Etika Komunikasi dan Etika Bisnis di LSPR, Dr. Don Bosco Doho, S.Phil, MM, SET., C.Ht.,C.STMI, mengatakan segera stop atau berhenti melakukan cyberbullying di media sosial, karena jejak digital tidak bisa dihapus.
"Saya mengajak kepada para peserta khususnya para pelajar generasi penerus bangsa untuk stop atau berhenti melakukan cyberbullying di media sosial, karena jejak digital tidak bisa dihapus, dan akan terus ada bahkan bisa dilacak serta siapapun bisa melihat, jadi jejak digital dengan sejarah hidup itu sama, dan harus sama sama beretika dan bermoral, harapan saya kepada para generasi penerus bangsa adalah bijaklah bermedsos, hati hati saat berinteraksi, dan pahami akan resiko dalam bersosial media di dunia maya," pungkas Don.
Melalui kegiatan nonton bareng literasi digital " Stop Cyberbullying ", yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika, diharapkan dapat bermanfaat bagi peserta dan tenaga pendidik setempat untuk lebih bijak dalam penggunaan digital dalam kehiduan sehari-hari.
Dalam kegiatan ini para pakar pun dapat mengarahkan sikap dan perilaku yang etis demi meningkatkan kualitas kemanusiaan serta dapat memberikan informasi secara jelas juga singkat terkait Cakap Digital bagi segmen Pendidikan, sehingga dapat menciptakan generasi penerus bangsa yang cerdas dan bijak di era digitalisasi ini.***