AYOSEMARANG.COM - Bagi seorang muslim istinja atau bersuci bukan satu hal yang sepele untuk diketahui dan dipahami. Oleh karena itu dalam syariat hal ini diatur secara detail.
Melalui istinja kita diajarkan untuk selalu suci dan bersih, selain demi kesehatan juga untuk beribadah kepada Allah Ta'ala.
Ada beberapa cara bersuci yang biasa dilakukan oleh orang di seluruh dunia, sesuai dengan budaya dan keyakinan yang dianutnya
Baca Juga: Bersabar saat Kesempitan dan Bersyukur dalam Kelapangan karena Merupakan Ujian
Begitu juga dengan umat Islam. Di mana sebagai agama yang sempurna, Islam mengatur segala sesuatu dalam syariat Islam.
Salah satunya yaitu tata cara membersihkan diri dari najis setelah buang air kecil maupun air besar atau biasa disebut dengan istinja.
Dalam Islam, tata cara istinja diatur dengan detail, di mana hal itu tidak ditemukan dalam agama lain.
Allah SWT berfirman dalam Al Quran dalam Surat Al Baqarah ayat 222, yang artinya "Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertaubat dan menyukai orang-orang yang menyucikan diri".
Baca Juga: Jangan Dicuci! Begini Cara Menyimpan Daging Sapi Kurban di Kulkas agar Awet Tahan Lama
Pengertian Istinja
Istinja secara bahasa berarti sebuah usaha menghilangkan penyakit. Sedangkan secara istilah Habib Ahmad bin Umar Asy-Syatiri mendefinisikan istinja yaitu:
Sebagai usaha menghilangkan dari farji (qubul dan dubur) benda najis yang dapat melumuri (basah) yang keluar dari farji baik dengan air ataupun batu.
Dari definisi ini kita dapat pahami bahwa beristinja memiliki perbedaan dari aktivitas menghilangkan najis secara umum.
Baca Juga: CARA Pengajuan Akun PPDB Jateng 2023 Lengkap Tata Cara Pendaftaran Calon Peserta Didik