Dicari Banyak Orang, Ini Cerita Asli KKN di Desa Penari yang Lengkap

photo author
- Rabu, 11 Mei 2022 | 11:33 WIB
Cerita asli KKN di Desa Penari yang lengkap dicari banyak orang.
Cerita asli KKN di Desa Penari yang lengkap dicari banyak orang.

Widya muntah sejadi-jadinya. Saat keadaan tegang seperti itu, Anton tiba-tiba mengatakan, "awakmu diincer yo Wid, jare mbahku, nek onok rambut gak koro metu, iku biasane nek gak disantet yo diincer demit. (kamu diincar ya Wid, kata mbahku, kalau tiba-tiba muncul rambut, itu biasanya kalau gak disantet ya di incar makhluk halus)."

Nur, kemudian mengatakannya.

"Wid, opo penari iku jek ngetuti awakmu, soale ket wingi aku wes ra ndelok gok mburimu maneh (Wid, apa penari itu masih ngikutin kamu, soalnya dari kemarin aku belum lihat dia di belakangmu)."

Berhari-hari setelah pengakuan Nur itu, membuat Widya semakin was-was, ia jatuh sakit selama 3 hari, dan selama itu juga, Widya hanya terbaring di atas tikar kamar.

Nur tidak melanjutkan lagi ceritanya, karena katanya ia sudah salah mengatakannya, seharusnya ia menahan cerita itu.

Selama Widya terbaring sakit, ia seringkali ditinggal sendirian di dalam rumah itu, dan selama tinggal di rumah itu, ada satu kejadian yang tidak akan pernah Widya lupakan.

Semua dimulai ketika ia hanya berbaring di atas tikar. Ayu dan Nur berpamitan akan memulai proker mereka. Anak-anak cowok juga memulai proker mereka masing-masing.

Seharusnya, tidak ada satupun orang di rumah itu. Namun, siang itu terdengar suara sesuatu yang dipukuli. Hal itu menimbulkan rasa penasaran, suaranya seperti benturan antara lempengan yang keras.

Awalnya Widya menghiraukannya, namun semakin lama Widya tidak tahan dan akhirnya memeriksanya.

Suara itu terdengar ada di belakang rumah, tepat di samping pawon (dapur). Maka Widya pergi ke sana, saat ia sampai di pintu pawon, yang terbuat dari kayu, Widya berhenti, di sela-sela pintu.

Widya mengintip. Alangkah bingungnya Widya, melihat di antara pohon pisang, ada seorang bapak, usianya berkisar antara 50-an, menggunakan pakaian hitam ala orang yang akan berkebun, ia berdiri di antara pohon pisang.

Matanya tampak mengawasi rumah yang menjadi penginapan Widya selama KKN.

Lama sekali, bapak itu berdiri mengawasi penginapan Widya, gerak-geriknya sangat mencurigakan, seperti ingin masuk ke rumah. Namun, bapak itu ragu-ragu.

Ketakutan, tiba-tiba terasa di dalam diri Widya, kemudian, selang beberapa menit, bapak itu pergi meninggalkan tempat itu.

Rasa lega, bapak itu pergi, Widya berniat kembali ke kamar, di sana ia melihat Anton, baru saja masuk rumah, mereka berpapasan, bodohnya, Widya tidak menceritakan hal itu kepada Anton dan anak lain, karena keesokan harinya, peristiwa yang sama itu, kembali terulang.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: adib auliawan herlambang

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Kemenimipas Teken MoU dengan Delapan Lembaga Negara

Rabu, 19 November 2025 | 21:03 WIB
X