10 Tahun Lahan Pertanian Sawah di Batang Hilang 6 ribu Hektar, Kok Bisa?

photo author
- Kamis, 4 Agustus 2022 | 13:22 WIB
Penjabat Bupati Batang Lani Dwi Rejeki berdiskusi dengan Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Batang, Heru Yowono. Foto: Muslihun kontributor Batang. 
Penjabat Bupati Batang Lani Dwi Rejeki berdiskusi dengan Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Batang, Heru Yowono. Foto: Muslihun kontributor Batang. 

BATANG, AYOSEMARANG.COM - Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Batang, Heru Yowono mengatakan selama kurun waktu hampir 10 tahun, lahan pertanian sawah di Kabupaten Batang hilang sekitar 6 ribu hektar. 

Pengurangan lahan sawah tersebut karena adanya alih fungsi lahan yang salah satunya dampak pembangunan PLTU dan Jalan Tol di Kabupaten Batang dan bencana rob

Data Alih fungsi lahan sawah yang hikang itu, berdasarkan sistem informasi Lahan pertanian pangan berkelanjutan (LP2B). 

Baca Juga: Sempat Viral, 3 Pencuri di Tersono Diringkus Polres Batang 

"Tahun 2011 itu masih ada 23 ribu hektar, sekarang tinggal 16.775 hektar itu di LP2B. Panennya sudah turun dari 218 ribu ton sekarang menjadi 185 ribu ton per tahun," ungkap Heru Yuwono, Kamis 4 Agustus 2022. 

Ia pun menyebut pengurangan lahan sawah itu dampak dari pebanggunan jalan tol sekitar 87 hektar, PLTU Batang sekitar 240 hektar dan 300 hektar tetdampak air rob. 

Baca Juga: Pejabat Bupati dan DPRD Batang Sepakati Rencana Aksi P4GN

“Saat ini memang kondisi sektor pertanian bahan pangan seperti padi, jagung dan singkong mengalami pengurangan produksi yang signifikan,” jelasnya.

Sebagai upaya meningkatkan produktifitas tanaman pangan tersebut, Dispaperta berencana optimalisasi lahan pertanian dengan rehabilitasi  rehabilitasi jaringan irigasi tersier dan perbaikan lahan dan mengaplikasikan pupuk organik.

Baca Juga: Pemkab Batang Kembali Gelar Pameran Buku PRB di Jalam Veteran 

“Petani harus disiplin terhadap variasi komoditas dari sektor pertanian dan pangan. Mudah-mudahan ke depan ada bantuan dari Kementrian Pertanian pusat untuk mengurangi dampak di sektor pertanian semakin parah,” ungkapnya.

Ia juga menyebutkan, pengoptimalan lahan pertanian sangat diperlukan, dan saat ini masih direncanakan jalan keluarnya agar tidak bertambah parah ke depan. 

BACA BERITA AYOSEMARANG.COM SELENGKAPNYA DI GOOGLE NEWS

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Akbar Hari Mukti

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Bank Jateng Fasilitasi Rekening Gaji 3.352 PPPK Pemalang

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:05 WIB
X