pendidikan

Gagalkan Tawuran di Dua Kampung Semarang, Polisi Tetapkan Dua Tersangka

Rabu, 18 September 2024 | 18:58 WIB
Polrestabes Semarang saat memberikan pemahaman kepada pelaku tawuran dan orangtua. Dalam hal ini polisi menahan dua orang. (Polrestabes)

SEMARANG, AYOSEMARANG.COM -- Patroli Pelopor Presisi Satsamapta berhasil mengamankan 20 remaja yang diduga akan terlibat aksi tawuran dan mengonsumsi minuman beralkohol pada Minggu, 16 September 2024 dinihari.

Lokasi yang berhasil diamankan pada kejadian adalah Kampung Gandekan dan Jalan Lamper, Rabu 18 September 2024.

Dalam hal ini, Polrestabes Semarang beserta Bapas Kelas I Semarang melaksanakan giat diversi kasus kenakalan remaja (tawuran) yang berhasil digagal oleh Polresatbes Semarang.

Baca Juga: Pria Bersimbah Darah di Kelud Raya Semarang Adalah Mahasiswa Udinus, Tewas karena Terjebak Aksi Tawuran

Kegiatan ini diselenggarakan di ruang rapat Unit PPA Polrestabes Semarang, yang dihadiri oleh seluruh orang tua remaja yang diamankan.

Kasat Samapta AKBP Tri Wisnugroho selaku pimpinan pelaksana menjelaskan, saat itu kepolisian berhasil menyita 4 buah Sajam, 1 botol miras, dan 11 unit SPM dari dua kelompok yang ditangkap.

Setelah dilakukan investigasi, dua orang ditemukan memenuhi kriteria tuntutan pidana, sementara tiga lainnya ditahan secara Tindak Pidana Ringan (Tipiring).

“Pada saat kejadian, kami berhasil mengamankan puluhan remaja yang terjaring pada pagi itu. Dari hasil pendalaman investigasi, dua orang kami harus melanjutkan kasus tersebut ke kasus pidana dengan pasal kepemilikan senjata tajam,” terang Tri Wisnugraha.

Baca Juga: Mabuk dan Hendak Tawuran di Semarang, 20 Orang Diamankan Polisi

Semantara itu, sisanya sebanyak 15 orang di bawah umur akan dilakukan rehabilitasi oleh Bapas Kelas I Semarang.

Setelah menandatangi surat penyataan, ke-15 remaja diserahkan kepada Bapas dan orang tua untuk melakukan pemantauan, pendampingan, dan bimbingan terhadap 15 remaja tersebut.

“Kami berterima kasih atas kerja sama BAPAS dan para orang tua yang terlibat, berupaya untuk membimbing generasi muda ini menuju masa depan yang lebih baik,” imbuh Kasat Samapta.

Insiden ini, menurutnya, menjadi pengingat akan pentingnya mengatasi akar penyebab kekerasan remaja, termasuk faktor sosial, ekonomi, dan pendidikan.

Baca Juga: Tawuran Pelajar di Batang Makan 2 Korban Luka Bacok, Polisi Gelar Edukasi dan Patroli Rutin

Halaman:

Tags

Terkini