pendidikan

Kembangkan Wisata Tengah Sawah, Mahasiswa UPGRIS Bikin Program Pelatihan di Desa Gubug

Senin, 13 Desember 2021 | 16:30 WIB
Mahasiswa Upgris Semarang bersama stakeholder setempat setelah melakukan pelatihan di Desa Gubug. (dok)

GROBOGAN, AYOSEMARANG.COM - Tim PHP2D (Program Holistik Pembinaan dan Pemberdayaan Desa) Unit Kegiatan Kerohanian Islam Upgris Semarang menyelenggarakan acara Lokakarya di objek Wisata Tengah Sawah (WTS) Desa Gubug, Sabtu 27 November 2021.

Lokakarya merupakan puncak sekaligus penutupan dari serangkaian kegiatan PHP2D oleh Upgris Semarang untuk membahas perkembangan dan permasalahan yang muncul selama pelaksanaan kegiatan PHP2D.

Program Holistik Pembinaan & Pemberdayaan Desa atau biasa disebut PHP2D oleh UPGRIS Semarang ini merupakan program yang dikembangkan langsung dibawah naungan Kementrian Pendidikan & Kebudayaan dengan menggandeng organisasi mahasiswa.

Baca Juga: MODUS Pelaku Selundupkan Sabu-sabu 8,4 Kg di Semarang, Berawal dari Kardus Mencurigakan

“Fokus dan tujuan kami yaitu pengembangan desa wisata, memberdayakan pemuda, serta meningkatkan perekonomian desa,” ujar Alfina selaku mahasiswa perwakilan tim PHP2D UKKI UPGRIS.

Ada banyak rangkaian kegiatan yang telah dilaksanakan oleh tim PHP2D UKKI Universitas PGRI Semarang selama menjalankan program.

Program ini diberi tema “Optimalisasi SATE SAGU (Wisata Tengah Sawah Desa Gubug) Berbasis Eduecowisata Javanese Cultural Desa Gubug Kecamatan Gubug Kabupaten Grobogan”.

Beberapa program pelatihan yang sudah kami laksanakan di antaranya pelatihan pembuatan kerajinan pralon, lalu pelatihan Tari tradisional, pelatihan musik tradisonal (angklung & kolintang)

dan yang terakhir, pelatihan agrowisata budidaya jambu kristal yang terlaksana selama 3 pertemuan dengan sasaran karang taruna dan aktivis bank sampah Desa Gubug.

Baca Juga: Beroperasi di Tanjung Emas Semarang, Penyelundup Narkotika Antar Pulau Ditangkap Polrestabes Semarang!

Selain rangkaian pelatihan, ada juga beberapa program pengembangan eduecowisata di objek Wisata Tengah Sawah.

“Misalnya seperti pembuatan spot kerajinan peralon, perpustakaan mini, pembuatan spot alat permainan tradisional, pembuatan spot alat musik tradisional, pembuatan spot topeng tradisional, dan spot lahan agrowisata,” kata Alfina.

Baca Juga: Udinus Semarang Peringkat 17 Simkatmawa 2021

Acara lokakarya tersebut dihadiri oleh Drs. Ngadino, MM selaku Kepala Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan Pariwisata Kabupaten Grobogan, Supono, S.P selaku Kepala Dinas Pertanian Kecamatan Gubug, dan Maftukin Huda S.Pd., M.Pd selaku perwakilan pihak kampus Universitas PGRI Semarang.

Halaman:

Tags

Terkini