Baca Juga: TOP 3 HP 1 Jutaan Terkeren Punya Fitur Dewa Gaming Lancar Jaya, Ada yang Sudah 5G
"Kalau mbak-mbak santrinya sama warga jtu jarang komunikasi ya kalau mas-masnya paling lewat pamit gitu, ya biasa lah. Tapi ya orangnya sama, itu itu aja, imbuh dia.
Namun, satu tahun terakhir rumah tersebut ditinggalkan oleh pelaku dan santri santrinya.
Dari warga sendiri juga kaget karena pengasuh pondok yang mereka kenal merupakan seorang predator seksual.
"Ini sudah kosong lama setahunan, warga juga baru-baru aja tahunya. Ya pada kaget, ini juga pada denger ada yang tahu dari facebook ternyata ya seperti itu," kata Puji.
Baca Juga: 10 Soto Enak di Semarang Terkenal Porsi Banyak, Kuahnya Seger dan Harga Murah, Cek di Sini
Sebelumnya kasus ini bisa tersebar pasca Psikolog dari Unit Pelaksana Teknis Daerah, Perlindungan Perempuan dan Anak, Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (UPTD PPA DP3A) Kota Semarang Iis Amalia.
Dia mendapat laporan ada 6 santriwati yang menjadi korban pemerkosaan pelaku.
"Ada 6 orang korban yang sudah mengadu ke kita. Dua di antaranya merupakan anak di bawah umur. Salah satu korbannya berusia 15 tahun sudah membuat laporan ke kepolisian," ujar Iis dalam jumpa pers, Rabu 6 September 2023.
Pemerkosaan ini dilakukan berulang kali oleh pelaku sejak tahun 202 Peristiwa bejat itu dilakukan di pondoknya dan di sebuah kamar hotel di Semarang.
Dalam aksinya, pelaku kerap mengacam dan memaksa korban untuk melayani nafsu bejatnya. Jika korban menolak, maka pelaku akan mengatakan korban adalah anak durhaka karena berani melawan pelaku.
Polisi pun telah menangkap pelaku pada September ini. Kasat Reskrim AKBP Donny Lombantoruan berjaji akan segara merilis kasus tersebut.
"Besok kita release bareng-bareng ya," kata Donny.