Warga diajak untuk merasakan sensasi petik melon hidroponik yang terletak di tengah perkampungan dan menawarkan pengalaman unik dalam mengeksplorasi pertanian modern.
Petik melon golden hidroponik ini menjadi daya tarik utama, memungkinkan pengunjung untuk langsung merasakan keaslian buah segar dari tanaman hidroponik yang ditanam dengan teknologi mutakhir.
Selain itu, para wisatawan dapat belajar secara interaktif tentang proses hidroponik yang ramah lingkungan dan efisien dalam penggunaan air.
“Pemasarannya awalnya lewat media sosial kemudian penasaran ingin melihat buahnya. Dari sini kemudian saya membuka peluang untuk dijadikan wisata petik buah saja. Antusiasnya ternyata tinggi, karena masih jarang di Kendal,” imbuhnya.
Keseruan memetik buah melon golden di dalam green house ini diakui warga berbeda dengan wisata lainnya.
Selain bisa melihat buah segar yang dikembangkan dengan cara hidroponik, juga bisa belajar dan yang paling menarik adalah memilih kemudian memetiknya sendiri.
“Ini sangat unik dan menarik karena kita bisa melihat sendiri buahnya yang masih diatas pohonnya kemudian memilih yang disukai. Dan kemudian memetiknya sendiri seperti memanen buah dikebun sendiri,” ujar Jack Ajisaka, warga Kangkung.
Warga dan pengunjung bebas untuk memetik buah melon golden yang diinginkan, dan nantinya ditimbang untuk dibawa pulang.
Untuk harganya melon golden hidroponik ini dijual Rp 20.000 per kilogramnya. Rata-rata buah melon yang dihasilkan di green house milik Didik Kurniawan antara 2-3 kilogram.
“Rasanya juga manis sekali dan segar, ini bagus untuk dikembangkan,” imbuh Ajisaka.
Rencananya, Didik Kurniawan akan menambah green house agar bisa memenuhi permintaan warga yang ingin menikmati kelezatan dan kesegaran melon jenis golden ini.(*)
