Banjir Jadi Langganan Tahunan, Bupati Kendal Tegaskan Butuh Dukungan Pemprov dan Pusat

photo author
- Sabtu, 6 Januari 2024 | 11:51 WIB
Luapan Sungai Blukar menggenangi jalan Sojomerto-Kalices di Dukuh Klantung. Banjir seakan sudah menjadi langganan setiap tahun di Kendal.  (edi prayitno/kontributor Kendal)
Luapan Sungai Blukar menggenangi jalan Sojomerto-Kalices di Dukuh Klantung. Banjir seakan sudah menjadi langganan setiap tahun di Kendal. (edi prayitno/kontributor Kendal)

KENDAL,AYOSEMARANG.COM -- Musim hujan sudah tiba, dan curah hujan di Kendal mulai tinggi yang mengakibatkan wilayah yang menjadi langganan banjir harus bersiap menghadapi bencana alam ini.

Banjir yang kerap terjadi di Kendal hampir setiap tahun diakui Bupati Kendal Dico M Ganinduto tidak bisa diselesaikan oleh pemerintah daerah setempat saja, Namun perlu dukungan dan kerjasama dari pemerintah provinsi maupun pemerintah pusat.

Dikatakan tanggungjawab penanganan masalah banjir di daerahnya adalah menjadi tanggungjawab pemerintah daerah, provinsi, dan pusat.

Baca Juga: Razia di Sekolah, Puluhan Motor Knalpot Brong di Kendal Disikat Polisi

“Kalau persoalan banjir di Kendal tidak bisa diselesaikan di Pemkab Kendal sendiri, yang pimpin harus dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah. Dan hal ini sudah sering saya sampaikan ke provinsi terkait banjir di Kendal,” katanya.

Bupati mengaku, sudah memahami permasalahan banjir yang terjadi di wilayahnya dan apa yang harus dilakukan. Tetapi pemerintah daerah tak bisa melakukannya sendiri, karena penanganannya terbentur kewenangan dan anggaran yang ada. Ia menegaskan memang harus ada keseriusan dari semua pihak.

“Kalau dari awal saya sudah punya keseriusan, karena ini memang harus menjadi perhatian. Jangan sampai menjadi rutinitas tahunan yang seperti tidak diperhatikan. Akhirnya secara tidak langsung, pemerintah menyampaikan kepada masyarakat, ya udah masanya musim hujan, ya pasti banjir,” imbuh Dico.

Baca Juga: Ini Langkah Pemkab Kendal Atasi RSS yang Langganan Banjir

Pihaknya tidak ingin penanganan masalah banjir yang sifatnya hanya jangka pendek, dan dilakukan terus-menerus. Sedangkan untuk penanganan jangka menengah dan panjang malah tidak dilakukan.

“Jadi untuk penanganan jangka menengah dan panjang itu juga harus jelas. Misal dari provinsi, ya gandeng kita untuk duduk bareng, kita harus benar-benar menyelesaikan. Jadi baik dari kita menyiapkan anggaran, dari provinsi juga, kemudian dari pihak pusat juga mensupport, saya rasa banjir bisa ditangani secara maksimal,” terangnya.

Sehingga, untuk beberapa titik bisa diselesaikan secara bersama-sama, atau ada penanganan khusus yang anggarannya sangat besar dari pemerintah pusat.

Baca Juga: Sawah di Kendal Terendam Banjir, Petani: 3 Hari Tidak Surut Bisa Mati

Sedangkan Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kendal, Pandu Rapriat Rogojati mengatakan, dampak banjir yang terjadi saat ini adalah banjir yang menggenangi sejumlah area persawahan di Kendal.

“Hasil pendataan sawah yang terendam ada di Kecamatan Kendal, Kecamatan Brangsong, Kecamatan Patebon dan juga Kecamatan Cepiring. Namun masih kita lakukan pendataan, jadi untuk jumlah pastinya berapa hektare area persawahan belum bisa kami sampaikan,” ungkapnya.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: adib auliawan herlambang

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Sebanyak 21.246 Surat Suara Rusak di Kendal Dibakar

Rabu, 14 Februari 2024 | 15:13 WIB
X