Pelepasan peserta Karnaval Dugderan ditandai suara sirine dan pelepasan burung merpati sekitar pukul 16.15 WIB.
Saat peserta mulai jalan, gerimis juga mulai turun. Meski demikian peserta tidak luntur semangatnya.
Mereka berurutan berjalan dari Lapangan Simpang Lima Semarang menyusuri Jalan Pahlawan Semarang di tengah hujan.
Mereka berjalan hingga finish di Taman Indonesia Kaya yang jaraknya memang tidak terlalu jauh.
Iswar menambahkan dengan dilibatkannya anak-anak pelajar ini sebagai tanda bahwa yang harus siap puasa tidak hanya orang dewasa tapi anak-anak juga.
"Anak-anak memang sudah seharusnya sudah diajarkan untuk mulai puasa jadi belajarnya secara bertahap," ungkapnya.
Terakhir Iswar berharap acara ini bisa jadi tradisi tahunan bagi Kota Semarang untuk tahun-tahun ke depan.
"Sebelumnya yang terlibat hanya beberapa sekolah tapi sekarang hampir semuanya. Paling tidak Semarang punya tradisi yang melibatkan semua wilayah untuk saling bergerak bersama," kata Iswar.