700 Ribu Kasus TBC, Penanganannya Harus Libatkan Lintas Sektor

photo author
- Rabu, 21 Juni 2023 | 19:49 WIB
Wamen Kesehatan bersama USAID Mentari meluncurkan perluasan pelibatan 4 RS Muhammadiyah di RSI Muhammadiyah Weleri Rabu 21 Juni 2023. (Edi Prayitno / kontributor Kendal )
Wamen Kesehatan bersama USAID Mentari meluncurkan perluasan pelibatan 4 RS Muhammadiyah di RSI Muhammadiyah Weleri Rabu 21 Juni 2023. (Edi Prayitno / kontributor Kendal )

KENDAL, AYOSEMARANG.COM -- Temuan 60.000 kasus Tuberkulois setiap bulannya menjadi perhatian khusus. Apalagi tahun 2022 terdeteksi ada 700.000 kasus TBC aktif sehingga perlu penanganan guna mengeliminasi TBC ini.

Wakil Menteri Kesehatan RI Dante Saksono Harbuwono saat meluncurkan pelibatan rumah sakit Muhammadiyah di RSI Muhammadiyah Weleri Kendal Rabu 21 Juni 2023 mengatakan, upaya eliminasi TBC harus melibatkan lintas sektor.

Komitmen lintas sektor penting dilakukan untuk mendeteksi secara dini kasus TBC aktif. Dikatakan penemuan kasus aktif ini menjadi salah satu kunci untuk mencegah penularan penyakit TBC.

Baca Juga: Ngaku Menyesal dan Minta Maaf, Kasus Pengeroyokan Pegawai SPBU Kaligawe Semarang Berakhir Damai

“Sebab penanganannya tidak bisa dilakukan eksklusif oleh Kemenkes perlu lintas sektor. Oleh karenanya Kemenkes turut menggandeng rumah sakit Muhammadiyah dan Aisyiyah serta kemitraan badan pembangunan internasional Amerika Serikat atau USAID untuk mewujudkan eliminasi TBC di Indonesia,” terangnya.

Dijelaskan angka keberhasilan pengobatan TBC sensitif obat di Indonesia pada tahun 2022 sebanyak 85 pesen. Sementara angka keberhasilan pengobatan TBC resisten obat di Indonesia tahun 2022 secara umum keberhasilannya 55 persen.

Pihaknya menambahkan jika, TBC di Indonesia menempati peringkat ketiga setelah India dan Cina, yakni dengan jumlah kasus 824 ribu dan kematian 93 ribu per tahun atau setara dengan 11 kematian per jam.

Tuberkulosis merupakan penyakit yang dapat menular melalui udara, penyakit ini juga bersembunya di masyarakat dan sulit terdeteksi. Bagi immune kebal bakteri akan diam didalam tubuh, namun ketika immune lemah Tuberkulosis baru menimbulkan gejala. Maka dari itu penguatan immune menjadi esensial ditengah masyarakat,” jelasnya.

Baca Juga: Deteksi Dini Kamtibmas di Masyarakat, Satkamling di Kendal Digiatkan

Ketua Majelis Pembina Kesehatan Umum (MPKU) PP Muhammadiyah HM Agus Samsudin menyampaikan, MPKU PP Muhammadiyah sebagai bagian dari Big Chain Hospital melalui program USAID Mentari TB memanfaatkan momentum ini untuk meluncurkan perluasan pelibatan 4 RS Muhammadiyah. Di antaranya RS Islam Muhammadiyah Kendal, RS Islam Jakarta Pondok Kopi, RS Muhammadiyah Bandung, dan RS Siti Khadijah Muhammadiyah.

“USAID Mentari TB merupakan kegiatan kemitraan Badan Pembangunan Internasional Amerika Serikat (USAID) dengan MPKU Muhammadiyah untuk mendukung eliminasi TB di Indonesia. Selain 4 RS turut meresmikan pelibatan 101 RSMA dalam program eliminasi TB sebagai jaringan RS Swasta Terbesar di Indonesia,” katanya.

Sementara Direktur RSI Muhammadiyah Kendal Suhadi mengatakan, sepanjang Januari hingga Mei 2023 terdeteksi lebih dari 100 kasus TBD di kabupaten Kendal. Jumlah itu termasuk tinggi karena penyakit TBC ini tersembunyi di masyarakat.

Baca Juga: Hasil Verifikasi DPS: Jumlah Turun 2.038 Orang di Kendal, Ini Penyebabnya

“Kita mendukung eliminasi TBC di Indonesia dengan membuka layanan khusus untuk pasien tuberculosis,” terangnya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Regi Yanuar Widhia Dinnata

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Sebanyak 21.246 Surat Suara Rusak di Kendal Dibakar

Rabu, 14 Februari 2024 | 15:13 WIB
X