Mencicipi Mie Gepeng Pangsit Pak Totok Semarang, Kuliner Hidden Gem Sejak Tahun 70 dan Punya Pengaruh Tionghoa

photo author
- Selasa, 11 Juli 2023 | 16:40 WIB
Totok sang pemilik Mie Gepeng Pangsit Pak Totok saat menyajikan mie kepada pelanggan.  (Ayosemarang.com/ Audrian Firhannusa)
Totok sang pemilik Mie Gepeng Pangsit Pak Totok saat menyajikan mie kepada pelanggan. (Ayosemarang.com/ Audrian Firhannusa)

Tiap hari sebelum buka warung, Totok dengan dibantu istrinya mengolah mie sendiri secara mandiri.

Dia menolak untuk membeli mie yang sudah jadi karena menurutnya akan gandum. Saya bikin sendiri di rumah pakai kayu panjang secara manual dan nggak pakai mesin. Mie ini bisa bertahan sampai dua hari. Kalau mau dibawa luar kota bisa dibawa dalam bentuk kering," katanya.

Dari pembuatan mie secara mandiri itulah jadi salah satu alasan mengapa harga mie ayam ini juga awet dengan cukup murah yakni sejumlah Rp 7 ribu.

Baca Juga: Contoh Sambutan Kepala Sekolah untuk Pembukaan MPLS atau MOS 2023, Ajak Siswa Berkreasi dan Berinovasi

Ada dua pilihan mie gepeng ini yaitu kuah dan kering dengan dilengkapi suwiran ayam dan pangsit.  

Jika ingin toping tambahan, ada tempe goreng dan potongan ayam abang yang harganya berkisar dari Rp 3 ribu sampai Rp 8 ribu. 

Figur, salah seorang pelanggan yang tinggal tidak jauh dari warung mie gepeng ini mengakui jika dia sudah berlangganan bertahun-tahun.

“Sudah tahunan langganan. Mie gepeng ini meski murah tapi rasanya tidak murahan. Apalagi porsi yang banyak membuat pelanggan senang. Kalau makan di sini juga puas rasanya, karena dari dulu sampai sekarang rasanya tak berubah,” ungkap Figur.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Regi Yanuar Widhia Dinnata

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

XLSMART Gelar Pesantren Digital di Demak

Minggu, 14 Desember 2025 | 22:24 WIB
X