SEMARANG, AYOSEMARANG.COM - Dinas Pertanian mengonfirmasi jika tidak dijaga kesehatannya, anjing-anjing ilegal yang diselamatkan oleh Polrestabes Semarang bersama Aktivis Pecinta Hewan bakal beresiko menularkan penyakit cacing jantung.
Seperti diberitakan sebelumnya, Polrestabes Semarang bersama Aktivis Pecinta Hewan mampu menyelamatkan 226 anjing yang dibawa dari Subang dengan menggunakan truk saat melintas di Tol Kalikangkung Semarang.
Anjing-anjing ilegal yang dibawa saat melintas di Kota Semarang tersebut diduga hendak dieksekui untuk dikonsumsi.
Baca Juga: Lengek Squad Komplotan Penjual Mobil Bodong di Jateng Berhasil Diringkus, Pelaku Puluhan Orang
Saat ini anjing-anjing itu sudah ditampung di rumah shelter di Jalan Kompol Maksum dan diberi perawatan oleh berbagai pihak khususnya Pemerintah Kota Semarang.
Saat dirawat sebagian besar anjing-anjing itu mengalami luka-luka karena dijerat dan dibungkam secara paksa.
Sub Koordinator Keswan dan Kesmavet Dispertan Kota Semarang, Irene Natalia Siahaan menjelaskan, jika shelter penampungan anjing sementara ini sudah cukup baik. Hanya saja, harus sering dirawat dan dibersihkan agar terhindar dari virus.
Pihaknya bekerja sama dengan Persatuan Dokter Hewan Indonesia (PDHI) bakal terus menerjunkan dokter dan paramedis untuk menjaga kesehatan anjing.
Baca Juga: Minat Tinggi: 553 Peserta Ikuti Tes Seleksi Pelatihan Berbasis Kompetensi (PBK) di BLK Batang
“Dari pagi sampai siang kami melakukan pengecekan kesehatan pemberian injeksi vitamin, obat kutu dan pengobatan karena ada yang terluka. Jadi sejak penampungan pertama kami juga sudah membantu melepas, ada jerat tali di mulut dan leher terutama mereka banyak malnutrisi,” paparnya saat ditemui di shelter, Selasa 24 Januari 2024.
Selain itu, dirinya mengakui ada beberapa anjing yang teridentifikasi terkena penyakit cacing jantung.
Oleh karena itu, ia mengimbau kepada masyarakat agar tidak mengkonsumsi daging anjing karena dapat menyebabkan gangguan kesehatan yang gawat.
“Untuk yang cacing jantung, dari hasil rapid di salah satu klinik Kota Semarang didapati, tetapi anjing sudah meninggal. Sementara kami dari Dinas mengirimkan 11 ekor anjing yang mati, kami sudah kirim sampel untuk cek rabies,” terangnya.
Baca Juga: DPRD Jateng Dukung Penerapan KTP dan KK untuk Pembelian LPG Subsidi