erbagai media cetak berlomba-lomba menyediakan rubrik khusus gambar kartun.
Kondisi tersebut dimanfaatkan Itos dan Darminto dengan mendirikan komunitas khusus kartunis.
Baca Juga: Klinik Kecantikan untuk Sarana Belajar Siswa SMK
Ditandai dengan pameran kartun nasional yang digelar di eks kawedanan Kaliwungu.
Kokkang mendapat respon positif dengan bergabungnya puluhan seniman yang ikut gabung di dalamnya.
"Anggota Kokkang saat itu aktif membuat kartun di berbagai media cetak nasional. Termasuk mas Darminto ini. Hampir tiap hari pada masa itu kami kumpul, membuat karya, dan bercanda gurau," jelasnya saat menghadiri prosesi pemakaman jenazah Darminto.
Selain berkarya di media cetak, lanjutnya, Kokkang juga menggelar beberapa pameran karya hingga ke mancanegara.
Sebut saja Jepang, Belgia, Turki dan beberapa negara lain dengan menggelar pameran karya-kaya sekaligus lomba untuk anak-anak.
"Waktu tahun awal-awal Kokkang dibuat sampai 1993, kami masih sering ketemu berkarya, bercanda gurau bareng. Setelah itu pada menikah dan punya kesibukan (bekerja) masing-masing, jadi jarang kumpul," tuturnya.
Darminto M Sudarmo dikenal luas melalui karya-karyanya berupa tulisan, cerita pendek, puisi, dan kartun yang dipublikasikan di berbagai media massa di Indonesia.
Sejak SMP, ia sudah aktif di dunia kesenian, utamanya tulis-menulis dan menggambar.
Selain menggambar kartun, Darminto juga dikenal aktif menulis artikel, cerita pendek, puisi, hingga karya jurnalistik.
Kemampuannya terus terasah setelah menempuh perkuliahan di Semarang.
Beberapa jenis karya tulisnya berupa artikel tentang sosial-budaya, seperti lawak dan humor yang diterbitkan di media massa Kompas, Kontan, dan beberapa media massa lainnya.