Tak Selalu Negatif, Kemajuan Teknologi harus Bisa Lahirkan Inovasi Positif

photo author
- Rabu, 1 Juni 2022 | 10:45 WIB
Diskusi Literasi dan Katalisasi Sastra di Era digital, di Ponpes Alcholil , Sarirejo  Kaliwungu Kendal.  (edi prayitno/kontributor Kendal)
Diskusi Literasi dan Katalisasi Sastra di Era digital, di Ponpes Alcholil , Sarirejo Kaliwungu Kendal. (edi prayitno/kontributor Kendal)

KENDAL, AYOSEMARANG.COM -- Tidak selamanya disrupsi dan kemajuan teknologi berdampak negatif karena jika bisa disikapi dengan baik dan bijaksana justru akan memudahkan masyarakat.

Hal itu diungkapkan alumni Omah Dongeng Marwah Kudus, Tiyo Ardianto, di acara diskusi Literasi dan Katalisasi Sastra di Era digital, di Ponpes Alcholil, Sarirejo Kaliwungu, Kendal, Senin 31 Mei 2022.

“Teknologi sekarang ini membuat kemudahan akses berbagai hal. Kita saat ini semakin mudah menemukan apa yang kita cari, termasuk karya sastra. Perubahan-perubahan itu, tentu harus kita sikapi dengan sangat arif dan bijaksana, sehingga harusnya melahirkan banyak inovasi-inovasi positif,” jelas Tiyo.

Baca Juga: Sadis, Codot Kendal Berniat Habisi Bayi Mantan Istrinya, Kena Sabet di Kepala

Penulis muda ini menambahkan, sebagai generasi muda yang hidup di jaman teknologi, harus pandai-pandai memilih informasi yang baik dan tidak hoaks.

Untuk itu, pihaknya membuat kanal sebagai bacaan yang bisa menjadi pilihan, karena bisa menambah wawasan.

“Kanal yang saya buat, merupakan produk kebahasaan yang menjadi semangat baru bagi komunitas literasi di Jawa Tengah, untuk melahirkan kolaborasi, intergrasi, dan sinergi yang alamiah-organik,” ujar Tiyo.

Tiyo menjelaskan, nantinya kanal tersebut menjadi Kanal Integrasi Komunitas Literasi, yang menyimpan informasi ketokohan, komunitas, dan kegiatan literasi di Jawa Tengah.

Sementara pembicara lain, Ali Romdhoni, mengatakan kemajuan teknologi bisa membuat manusia membaca berita apa saja. Sebab semua tersedia. Baik berita buruk atau sebaliknya.

Baca Juga: Diduga Sakit Hati, Pria di Kendal Tega Tusuk Mantan Istri dan Anaknya

“Tapi kita harus hati-hati dengan berita hoaks,“ ujar Ali.

Dosen yang juga peneliti sejarah kesultanan Demak tersebut menambahkan, manusia harus bisa memanfaatkan kemajuan teknologi itu. Seperti yang telah dilakukan oleh Tiyo.

Sementara itu, antropolog asal Kaliwungu, Ibnu Fikri, menjelaskan kemajuan teknologi bisa membuat orang tahu apa yang terjadi di negara lain. Termasuk, bisa memahami perkembangan sejarah. Banyak temuan-temuan bersejarah, seperti candi, makam tua, dan lainnya, yang juga sudah ditulis dan diunggah di web.

“Sekarang bagaimana kita mau mensikapinya. Yang jelas , di dalam dunia digital, semuanya ada,” tambah Fikri.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: adib auliawan herlambang

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Sebanyak 21.246 Surat Suara Rusak di Kendal Dibakar

Rabu, 14 Februari 2024 | 15:13 WIB
X