Pentas Wayang Kulit Merti Desa Jungsemi Digelar di Tepi Pantai

photo author
- Sabtu, 13 Agustus 2022 | 17:21 WIB
Pentas wayang kulit di Pantai Indah Kemangi meriahkan merti desa Jungsemi Kecamatan Kangkung. (edi prayitno/kontributor Kendal)
Pentas wayang kulit di Pantai Indah Kemangi meriahkan merti desa Jungsemi Kecamatan Kangkung. (edi prayitno/kontributor Kendal)

KENDAL, AYOSEMARANG.COM - - Ada yang berbeda di acara merti desa atau selamatan yang rutin diadakan setiap tahun di Desa Jungsemi Kecamatan Kangkung.

Jika biasanya pentas wayang kulit dilaksanakan di halaman balai desa, tapi tahun ini pagelaran wayang kulit dilaksanakan di tempat wisata yang menjadi andalan Desa Jungsemi.


Pentas wayang kulit digelar di wisata Pantai Indah Kemangi, untuk memeriahkan tradisi merti desa.

Baca Juga: Ramaikan Cooking Competition, Anggota Hipmi Jateng Saling Adu Rasa Lewat Masakan


Pementasan wayang kulit di tepi pantai tentu lebih nyaman, karena tempatnya lebih luas dan penonton bisa sambil duduk di taman wisata yang indah. Para penonton juga bisa menikmati wisata pantai.


Pentas wayang kulit digelar dua kali, yakni mulai siang sampai sore yang dimainkan dalang lokal Kendal, Ki Dwi Hasto dari Desa Puguh Kecamatan Pegandon, dengan lakon Sri Boyong.

Kemudian pentas wayang kulit kedua digelar malam hari bersama Ki Maryono Brahim dari Solo dengan lakon Wahyu Cokroningrat.

Baca Juga: Sama Kuat di Babak Pertama, Persib Bandung vs PSIS Semarang Sementara 1-1
Sulton, warga Desa Jungsemi mengatakan, pentas wayang kulit biasanya digelar di kampung, namun baru kali ini digelar di tempat wisata.

Menurutnya, terasa lebih asik, karena penonton bisa sekalian menikmati wisata.

"Iya, baru kali wayang kulit di pantai wisata, jadi bisa sekalian berwisata," katanya.


Sementara Ikhwan ketua panitia mengatakan, pagelaran wayang kulit ini sebagai bentuk rasa syukur, karena telah dianugerahi sebuah tempat wisata yang bisa menghasilkan untuk kemajuan desa.

Tempat wisata yang baru berjalan tiga tahun ini makin berkembang dan banyak pengunjung, sehingga menjadi sumber penghasilan desa.

Baca Juga: 3 Momen Penting Sebelum Hari Kemerdekaan Indonesia Pada Tahun 1945


"Kami bersyukur, karena dari tempat wisata yang dikelola desa ini sudah bisa menghasilkan, yang bisa dimanfaatkan untuk kepentingan sosial di masyarakat desa," jelasnya.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Vedyana Ardyansah

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Sebanyak 21.246 Surat Suara Rusak di Kendal Dibakar

Rabu, 14 Februari 2024 | 15:13 WIB
X