KENDAL, AYOSEMARANG.COM -- Naik angkutan umum di Kendal kini harus menyiapkan uang tambahan, pasalnya para sopir angkutan penumpang di Kendal sudah menaikkan tarifnya, mengikuti naiknya harga BBM atau bahan bakar minyak jenis Solar dan Pertalite. Kenaikan tarif ini antara Rp 1.000 hingga Rp 2.000.
Seperti diungkapkan Purwanto, sopir angkutan penumpang trayek pasar Kendal-Kaliwungu sudah menaikkan tarif penumpang sejak tiga hari lalu. Purwanto hanya menaikkan Rp1.000 dari semula Rp6.000 menjadi Rp7.000. Ia sendiri tidak bisa menaikkan tarif terlalu tinggi karena sebagian besar penumpangnya adalah para pedagang yang berjualan di pasar yang sudah menjadi langganannya.
“Sekarang tarif nya naik seribu rupiah, karena kalau naik banyak kasian karena kebanyakan pedagang kecil,” katanya.
Baca Juga: Cegah Rob Pesisir Kota Kendal, Progres Pembangunan Tanggul Laut Capai 45 Persen
Dalam satu hari, Purwanto mengaku hanya bisa membawa penumpang sebanyak dua kali pergi-pulang dari Kendal ke Kaliwungu. Dari catatan sopir, saat ini hanya tersisa 8 unit mobil angkutan trayek pasar Kendal ke Kaliwungu. Sepinya penumpang membuat para sopir harus bersabar menunggu penumpang sampai berjam-jam.
Lain halnya dengan Aflal, satu-satunya mobil angkutan trayek kota Kendal ke Ngampel sampai pasar Magangan. Dirinya tidak bisa menaikkan tarif penumpang karena mayoritas penumpang yang diangkutnya sudah menjadi langganan.
“Belum menaikan tarif karena biasanya yang saya angkut adalah pelanggan semua. Kalau dalam satu hari hanya bisa sekali pergi-pulang membawa mobil angkutan ini,” ujarnya.
Baca Juga: Sempat Salah, Identitas Korban Kecelakaan Maut Travel di Tol Batang Terungkap
Nasib angkutan penumpang lokal bisa dibilang cukup menyedihkan, selain sepinya penumpang juga kondisi mobilnya juga sudah tua. Angkutan yang bertahan ini hanya mengandalkan para penumpang langganan, yang pada umumnya para pedagang yang juga sudah lanjut usia.