Baca Juga: Mengenal Coco, Anjing Satpol PP Semarang yang Jadi Pahlawan di Gempa Cianjur
"Bola tenis itu sebagai bentuk reward. Dia suka sekali mainan bola tenis," ucapnya.
Lebih jauh, Restu menuturkan Coco merupakan anjing jenis laberador dan salah satu anjing ras terpopuler di dunia karena enerjik. Untuk anjing ras memang lebih mudah menangkap arahan saat dilatih.
"Kalau melatih anjing khususnya Coco itu latih ketaatan dan kepatuhan dulu, dia harus harus patuh dan taat sama perintah dulu," ungkapnya.
Untuk melatih ketaatan dan kepatuhan anjing Coco saja, Restu mengakui butuh tiga bulan. Oleh karena itu, apabila tidak sabar akan mengalami banyak kesulitan.
"Setelah dia taat dan patuh baru kita perkenalkan bau karena anjing Coco itu untuk orang hidup makanya dia harus mencari orang hidup," ujarnya.
Kata Rahman, Coco telah tergabung dalam Sar Dog Indonesia, wilayah Jawa Tengah yang bermarkas di Kantor Satpol PP Semarang.
Anjing yang bisa menggonggong sebanyak 20 kali saat menemukan korban atau sebuah objek di medan lapangan, menurut Rahmat sesuai aturan international.
"Setiap kali menemukan orang hidup, aturan international dia harus menggonggong lebih dari dua puluh kali, kalau orang meninggal tiga kali gonggongan. Kemudian untuk menemukan benda, dia akan duduk," imbuhnya.
Untuk tugas penyelamatan di Cianjur lalu, Restu mengungkapkan, Coco dipilih karena dinilai sudah memiliki banyak pengalaman.
Baca Juga: Beredar Kabar Gunung Gede Erupsi Pasca Gempa di Cianjur, Ini Penjelasan BMKG
"Kalau untuk pengalamanya itu sudah lumayan lama, waktu di kupang itu kita 12 hari di situ. Dia memang spesialisnya kebencanaan," ujarnya.
Hasilnya terbukti, Coco pun menemukan sembilan jenazah. Sebanyak sembilan jenazah itu didapat Coco dari 16 titik. Empat titik di antaranya berhasil dibongkar dan di dalamnya terdapat sembilan jenazah.
"Dari Basarnas kemarin menyampaikan kepada kami, dari 16 titik yang ditandai oleh Coco, di sana ada sembilan jenazah," sambungnya.