Ibu Hamil Ukraina Korban Perang Buka Suara, Ini Ulasan Media Rusia

photo author
- Minggu, 3 April 2022 | 17:15 WIB
Marianna, ibu hamil yang mengalami pedihnya perang saat akan melahirkan di RS bersalin Mariupol Ukraina. Nahas, rumah sakit tersebut ikut menjadi sasaran serangan Rusia pada 9 Maret 2022. instagram @Mstyslav Chernov
Marianna, ibu hamil yang mengalami pedihnya perang saat akan melahirkan di RS bersalin Mariupol Ukraina. Nahas, rumah sakit tersebut ikut menjadi sasaran serangan Rusia pada 9 Maret 2022. instagram @Mstyslav Chernov

SEMARANG, AYOSEMARANG.COM - Pradva, media Rusia, memberitakan Marianna, ibu hamil yang menjadi korban perang saat invasi Rusia mendarat di rumah sakit bersalin di Mariupol, Ukraina, pada 9 Maret.

Pradva menulis secara rinci pengakuan Marianna yang diunggah di instagramnya yakni @gixie_beauty dan @krevvetochka.

Ibu yang baru melahirkan itu menceritakan bagaimana kondisi yang ia alami saat Rusia menyerang Ukraina.

Baca Juga: Dituding jadi Aktor Ibu Hamil Korban Perang Rusia-Ukraina, Marianna Vyshemirskaya Buka Suara

Padva memberitakan, Marianna mengakui tak ada serangan udara di Ukraina dari pesawat milik Russia.

Pasalnya, pihak resmi Ukraina pada 9 Maret mengaku mendapatkan serangan bom udara dari Rusia, dengan menewaskan 3 orang, serta belasan korban luka lainnya.

Padva menerjemahkan unggahan video Marianna ke dalam bahasa Inggris dengan judul artikel 'Woman from Mariupol maternity hospital explains what happened on March 9'.

Pengakuan Marianna dalam Padva, ia datang
di rumah sakit sejak 6 Maret. Tentara kemudian datang mengambil makanan ibu hamil.

Baca Juga: Link Download Minecraft Terbaru Mojang Studios, Cek Selengkapnya di Sini

Hingga 9 Maret tiba, ledakan pertama terdengar namun bukan bom dan serangan udara, melainkan peluru. Lalu saat ledakan peluru kedua datang, pasien dan petugas medis dievakuasi di dalam ruang bawah tanah selama 15 menit, memastikan tidak ada serangan udara dari pesawat tempur Rusia.

Usai 15 menit berada dalam ruang bawah tanah, para pasien dievakuasi naik kembali dan Marianna merupakan orang terakhir yang dievakuasi.
Mereka dibawa menuju ke tempat yang lebih aman.

Saat perjalanan evakuasi menuju ke ruang bawah tanah, Marianna melihat tentara mengenakan helm dan membawa kamera.

Ia lantas meminta untuk tidak merekamnya, karena ia tidak ingin dipublikasikan di mana pun. Namun, tentara dengan kamera tetap merekamnya.

"Dia berkata 'oke' lalu pergi," ujar Marianna.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Vedyana Ardyansah

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X