Punya Nilai Perjuangan, Pemkab Batang Gelar Perlombaan Tari Babalu, Batik Gringsing dan Sintren

photo author
- Jumat, 5 Agustus 2022 | 15:44 WIB
Peserta lomba tari tradisinal Batang unjung kebolehan menarinya di hadaoan dewan juri. Foto : Muslihun kontributor Batang.
Peserta lomba tari tradisinal Batang unjung kebolehan menarinya di hadaoan dewan juri. Foto : Muslihun kontributor Batang.

BATANG, AYOSEMARANG.COM - Tarian tradisonal Batang yakni Babalu dan Tari Batik Gringsing menjadi tarian yang di perlombakan untuk memerihakan Hari Ulang Tahun (HUT) Ke-77 Republik Indonesia.

Ada 14 tim penari dari 14 kecamatan di Kabupaten Batang berunjuk kemampuan dalam lomba pagelaran tari tradisional khas setempat di pendopo kabupaten, Jumat 5 Agustus 2022.

“Seharusnya ada tiga jenis tarian yang harus diperagakan seperti tari Babalu, tari batik Gringsing, dan tari Sintren,” kata Penjabat Bupati Batang Lani Dwi Rejeki usai membuka kegiatan tersebut.  

Ketiga jenis tarian itu, kata dia,  merupakan bagian dari sejarah Kabupaten Batang, salah satunya tari Babalu yang bercerita tentang perjuangan rakyat Batang di era Mataram melawan kolonialisasi Bangsa Eropa.

Baca Juga: Vivi Novika Blak-blakan Sebut Alfeandra Dewangga Jalani 2 Hubungan Sekaligus

Kemudian tari Batik Gringsing yang bercerita bagaimana leluhur rakyat Batang mengenalkan sebuah batik dengan motif khas perpaduan antara bunga Jlamprang dengan sisik ikan yang menggambarkan keadaan sosial masyarakat pada saat itu.

“Tari Sintren merupakan tarian khas masyarakat pesisiran di pantura mulai dari Cirebon hingga Batang dengan berbagai ciri lokalitas budaya warganya,” katanya.

Lani Dwi Rejeki yang asli putri daerah Batang mengatakan, banyak jenis tarian di wilayah Kabupaten Batang selamat dari kepunahan karena terus dilestarikan melalui berbagai even maupun pegiat seni.

“Melalui lomba ini  anak-anak,  remaja dan dewasa yang menjadi peserta lomba tari tersebut perlu mendapatkan apresiasi karena masih semangat menggeluti dunia tari yang banyak mendapat pengaruh besar dari tari atau budaya moderen dari luar,” ungkapnya.

Baca Juga: 14 Kode Promo Gojek Hadir Lagi! Bayar Pakai GoPay atau GoPayLater Jadi Makin Hemat

Untuk ketiga tarian tersebut oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Batang sudah dimasukan ke dalam kurikulum atau menjadi kegiatan ekstra kurikuler yang harus ada di seluruh sekolah, harapanya dengan upaya tersebut tarian khas daerah masih bisa dilestarikan.

Sementara itu, salah satu penari dari Kecamatan Blado, Susi Zubaedah, menggemari seni tari sejak SD lantaran tertarik dengan gerakanya yang lemah gemulai khas wanita Jawa.

“Lincah dalam tiap gerakan sehingga menjadi pilihan hobi yang terus kinsisten untuk ikut kita lestarikan,” tukasnya.

Baca Juga: Adanya Potensi Sengketa Pemilu 2024, 18 Bawaslu dari Berbagai Daerah di Jateng Gelar Rakorwil

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Vedyana Ardyansah

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Bank Jateng Fasilitasi Rekening Gaji 3.352 PPPK Pemalang

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:05 WIB
X