Sebulan 72 Kasus Kebakaran di Semarang, Damkar Peringatkan Warga Jangan Bakar-bakaran Dekat Ilalang

photo author
- Kamis, 7 September 2023 | 12:17 WIB
Kebakaran di ilalang belakangan ini. Dikarenakan sedang marak terjadi, Pemkot Semarang larang bakar-bakaran di ilalang.  (Humas Pemkot)
Kebakaran di ilalang belakangan ini. Dikarenakan sedang marak terjadi, Pemkot Semarang larang bakar-bakaran di ilalang. (Humas Pemkot)

 

SEMARANG, AYOSEMARANG.COM -- Pemerintah Kota Semarang melalui Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) menghimbau masyarakat luas untuk tidak melakukan pembakaran sampah, ilalang, maupun rumput kering.

Hal tersebut dilakukan guna mengantisipasi terjadinya kebakaran yang dalam beberapa waktu terakhir marak terjadi pada musim kemarau tahun ini. Dalam dua hari terakhir tercatat ada 7 laporan kasus kebakaran yang diterima Damkar Kota Semarang.

“Kemarin ada 5 kasus kebakaran, 4 kasus di antaranya kebakaran ilalang dan rumput kering serta 1 kasus kebakaran kandang ayam. Hari ini tadi ada 2 kasus kebakaran yang dilaporkan kebakaran ilalang dan kandang ayam juga, di wilayah Gunung Pati,” terang Nurkholis, Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Kota Semarang.

Baca Juga: 5 Kecamatan Terpencil di Kota Semarang, Jaraknya 20 Km Menuju Pusat Kota, Nomor 1 Hawanya Sejuk

Kemudian dari data selama bulan Agustus total ada 72 kasus kebakaran. Dari total kasus tersebut, 58 kasus kebakaran di antaranya dari ilalang dan rumput.

"Sehingga kita himbau kepada masyarakat dan juga pengembang untuk tidak membakar rumput, ilalang, maupun sampah. Karena dalam sehari kalau 1,2,5 kasus kebakaran kami Damkar juga cukup kewalahan,” lanjutnya.

Menurut Nurkholis, lahan kosong atau kavling yang belum dibangun rawan ditumbuhi ilalang.

Oleh karena itu pihaknya meminta pengembang perumahan untuk turut mengawasi dan rutin membersihkan lahan kosong yang menjadi proyek mereka. Setidaknya hal tersebut dapat mencegah kasus kebakaran.

Baca Juga: Wanita di Semarang Melahirkan di Toilet Kantor, Bayi Meninggal Sempat Disimpan dalam Jok Motor

“Di satu sisi di musim kemarau untuk mendapatkan air susah juga jadi ini yang perlu diperhatikan. Paling tidak mengantisipasi kebakaran. Selain kami kewalahan, kebakaran ini menyebabkan pencemaran udara. Kualitas udara kita sudah terganggu,” kata Nurkholis.

Di samping itu, menghadapi kemarau panjang ini kami dari Damkar telah melatih relawan pemadam kebakaran (Redkar).

Baru ada 105 relawan dari 177 kelurahan. Harapan kami, Redkar ini akan berperan aktif memberikan sosialisasi kepada masyarakat untuk antisipasi kebakaran.

"Kami juga berkoordinasi dengan camat untuk menyampaikan informasi ini ke tingkat lurah, LPMK, hingga RW – RT agar kebakaran dapat diantisipasi lebih dini,” tandas Nurkholis.

Baca Juga: Pisang Plenet Sri Ratu Semarang Sejak 1970 dari Rp10 Kini Rp12 Ribu, Manisnya Bertahan Melintasi Zaman

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: adib auliawan herlambang

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

XLSMART Gelar Pesantren Digital di Demak

Minggu, 14 Desember 2025 | 22:24 WIB
X