Biasanya kalau ada yang bersepeda seperti ini punya tujuan khusus. Entah kampanye atau aksi sosial. Namun Danny tidak, dia hanya ingin bersenang-senang saja.
"Perjalanan ini tidak ada tujuan khusus. Saya hanya ingin memiliki banyak pengalaman tentang kebudayaan dan masyarakatnya. Hal tersebut sangat penting seperti pergi ke sebuah kampung lalu mencicipi makan-makanan lokal. Menjadi orang yang terbuka pikirannya. Dan saya sebisa mungkin menjadikan ini sebuah tantangan, dan mengetes kemampuan saya," ujarnya.
Meski demikian, dia punya sisi historis yang melatarbelakangi. Di tahun 2017, Danny pernah menjadi guru bahasa Inggris di Indonesia tepatnya di Bojonegoro.
Oleh karena itu dia ingin mengulangnya lagi karena Indonesia sudah membuatnya jatuh cinta dan kembali.
Baca Juga: 8 HP 3 Jutaan Terbaik 2024, Recommended! Sudah Pasti Spek Dewa dengan Fitur Canggih Segudang
Sebelumnya Danny juga sudah pernah melakukan sepeda dengan rute panjang. Namun hanya Inggris ke Cina.
Rute ke Indonesia ini, adalah salah satu impiannya dan selagi ada waktu dan belum berkeluarga, dia ingin mewujudkannya.
"Saya cinta orang-orang di Indonesia. Ramah-ramah sekali. Dan Saya selalu merasa di rumah jika di Indonesia. Setiap orang senang bertemu dengan saya. Mereka mengajak saya dan memberi saya makanan. Selain itu membuat saya merasakan pengalaman yang berbeda. Dan budayanya selalu berbeda setiap waktu, dan setiap hal adal suatu yang spesial. Saya sangat menyukainya," paparnya.
Di sisi lain, Danny membeberkan, perjalanan ini memang membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Dia secara jujur mengakui tidak ingin seperti backpacker kolot yang tanpa modal.
Baca Juga: Berharap Panen Melimpah, Petani Desa Laban Kendal Gelar Tingkepan Pari
Sejauh ini dia sudah habis sekitar Rp 60 juta. Semua dana itu menggunakan dana pribadinya dari hasil pekerjaan sebelumnya sebagai fisioterapis di Inggris.
"Di tengah-tengah perjalanan ini saya juga bekerja sebagai editor tesis secara online. Jadi meski begini, saya masih punya pemasukan," sambungnya.
Mumpung di Semarang, Danny sempat berkeliling sebentar. Memutari Simpang Lima lalu makan Soto Semarang.
Menurut Danny, dia sebelumnya sudah pernah makan soto, namun bedanya adalah soto betawi.