KENDAL, AYOSEMARANG.COM -- Memberdayakan masyarakat dalam program pemerintah bisa menekan angka pengangguran yang kian hari kian meningkat.
Salah satu yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Kendal untuk menekan angka pengangguran yakni melalui program padat karya.
Tahun 2023 program padat karya akan dilaksanakan di 20 kecamatan dan setiap kecamatan aka nada satu desa yang ditunjuk sebagaiproyek percontohan.
Baca Juga: Lahan Bekas TPA Darupono Terbakar, Asap Ganggu Warga
Bupati Kendal Dico M Ganinduto menjelaskan jika pembangunan diusahakan merata hingga tingkat desa dan tidak berfokus pada pusat kota.
"Melalui program Padat Karya ini kita bisa menurunkan angka pengangguran dan program ini mengambil satu titik di setiap Kecamatan. Kita juga tidak selalu fokus di kota - kota saja, namun kita usahakan fokus sampai di tingkat desa,"jelasnya Kamis 15 juni 2023.
Bupati turut memberikan apresiasi tinggi pada kegiatan Padat Karya yang dilaksanakan di Desa Penyangkringan Kecamatan Weleri dan Desa Lumansari Kecamatan Gemuh terutama dalam melibatkan warga setempat.
Baca Juga: 3.000 Anak di Kendal Putus Sekolah, Baru Separuh Tersalurkan di PKBM
“Kepala Desa yang menerima program ini agar mampu melaksanakannya dengan baik, kemudian infrastruktur yang sudah dibangun agar dimanfaatkan dengan baik oleh masyarakat serta dijaga dan dirawat. Program padat karya ini semoga bisa menyerap banyak tenaga kerja, termasuk upah agar bisa diberikan tunai kepada tenaga kerja ang terlibat setelah pekerjaan ini selesai," imbuh bupati.
Adapun pengerjaan Padat Karya melakukan Rabat Beton ditargetkan selesai dalam kurun waktu 15 hari kerja.
Bupati Kendal juga turut memberikan sosialisasi bahwa program serupa dengan Padat Karya adalah Program BKK dana Dusun yang ditargetkan tahun 2024 telah tersalurkan 100 persen.
Baca Juga: Kok Bisa, Satu Orang di Kendal jadi Bacaleg di 3 Partai Politik? Begini Kata KPU Kendal
Sementara Kepala Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja (Disperinaker) Cicik Sulastri menjelaskan, bahwa Program Padat Karya Tahun 2023 menggunakan dana APBD dengan nilai sebesar Rp 75 Juta per Desa.
“Dana pada program padat karya ini menggunakan APBD dan ini menjadi proyek percontohan dengan 20 titik desa yang mendapat program padat karya,” terangnya.