KENDAL, AYOSEMARANG.COM-- Belasan warga Kelurahan Karangsari, Kabupaten Kendal sudah tiga hari sejak banjir air pasang memilih tidur di atas perahu.
Bukan tanpa alasan memilih mengungsi di atas kapal, bukan tidak mau di tempat pengungsian warga ini lebih nyaman di perahu karena tidak jauh dari rumah.
Tidak hanya itu, air yang masuk ke dalam rumah memaksanya harus tidur di perahu karena takut ada binatang berbahaya jika tidur di dalam rumah.
Baca Juga: Edarkan Ribuan Butir Obat Psikotropika, Pemuda Pengangguran di Kendal Ditangkap Polisi
“Saya takut ada ular atau binatang lain yang berbahaya jika harus tidur di kursi dalam rumah yang ada genangan. Kalau diatas perahu khan berada disungai airnya mengalir jadi lebih aman,” ujar Santoso warga Karangsari.
Posisi perahu yang berada di depan rumah juga bisa digunakan untuk mengawasi rumahnya yang ditinggal saat banjir rob. Santoso mengaku, mengungsi di atas perahu juga ada resikonya.
“Resiko yang pasti adalah jika hujan turun dan angin malam yang kencang bisa membuat badan meriang,” imbuhnya.
Baca Juga: Pemkab Kendal Dirikan Dapur Umum untuk Korban Banjir Rob Selama Sepekan
Dari pantauan, sejumlah warga ini lebih memilik di atas perahu untuk istirahat bahkan memasak. Bahkan ada warga yang membawa perahunya diteras rumah yang terendam banjir, agar tidak basah saat kehujanan.
Sementara itu tokoh pemuda Karangsari, Imam Purwanto mengatakan, warga yang tidur di perahu terus diawasi dan dipantau. Setiap dua jam sekali pemuda berpatroli ke lokasi yang terendam rob untuk memastikan tidak ada hal yang membahaykan warga.
“Kita terus memantau perkembangan banjir dengan patroli keliling kampung. Selain mendistribusikan bantuan makanan juga memantau warganya agar selalu waspada dan menjaga kesehatan,” ungkapnya.
Baca Juga: Banjir Rob, Warga Karangsari Kendal Pilih Tidur di Perahu daripada Mengungsi
Saat ini warga sudah menerima bantuan makanan yang dipasok dari dapur umum yang didirikan di kantor kelurahan setempat. Namun warga mengaku belum mendapatkan bantuan obat-obatan, karena selama tiga hari banjir rob banyak anak-anak yang mengalami demam dan terserang gatal-gatal.