DEMAK, AYOSEMARANG.COM - Puskesmas Wonosalam I mengadakan Sosialisasi Pengendalian Faktor Risiko Leptospirosis guna mewaspadai kasus leptospirosis di Desa Pilangrejo Kecamatan Wonosalam Kabupaten Demak, Jumat, 10 Desember 2021.
Surveilans Puskesmas Wonosalam I Abu Chasan Al As'ari menjadi narasumber dalam kegiatan yang berlangsung di Balaidesa Pilangrejo.
Abu mengatakan, kegiatan tersebut diselenggarakan sebagai upaya meningkatkan sistem kewaspadaan dini terhadap leptospirosis. Terutama di musim penghujan seperti ini dimana risiko terjadinya kasus leptospirosis meningkat.
Baca Juga: Ketersediaan Sarana yang Memadai jadi Salah Satu Fokus Dukung Pelaksanaan ANBK Jenjang SD
Leptospirosis sendiri merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri Leptospira sp. Bakteri tersebut ditularkan melalui kontak dengan urine tikus yg mengandung Leptospira.
"Bisa melalui air atau lumpur yg terkontaminasi kuman ini dengan menembus kulit lecet atau mukosa," imbuhnya.
Abu menambahkan, selain tikus, beberapa hewan seperti babi, sapi, kambing, domba, hewan insektivora dan beberapa hewan lain juga berpotensi menularkan bakteri tersebut.
Cara penularannya pun beragam, melalui darah, urin, atau cairan tubuh lainnya yang mengandung bakteri leptospirosa yang masuk ke dalam tubuh penjamu.
Penularan bisa terjadi dari hewan ke manusia. Biasanya pada peternak yang tertular dari hewan peliharaannya, atau pemotong hewan dari hewan yang dipotongnya.
Baca Juga: Tradisi Syawalan Jadi Inspirasi SDN Guntur 1 di GSMS
"Bisa juga, meskipun jarang, terjadi penularan ke sesama manusia melalui kontak seksual atau ibu hamil menulari janinnya," paparnya.
Manusia juga dapat terinfeksi bakteri leptospirosis melalui kontak dengan air, tanah, lumpur, tanaman, yang tercemar oleh binatang yang terinfeksi leptospirosa.
Pada beberapa kasus, gejala leptospirosis tidak muncul sama sekali. Namun, pada kebanyakan penderita, gejala penyakit ini muncul dalam 2 hari sampai 4 minggu setelah terpapar bakteri Leptospira.
Gejala leptospirosis sangat bervariasi pada setiap pasien dan awalnya sering kali dianggap sebagai gejala penyakit lain, seperti flue atau demam berdarah.
Tanda dan gejala awal yang muncul pada penderita leptospirosis ringan antara lain: Demam tinggi dan menggigil, sakit kepala, mual, muntah, dan tidak nafsu makan, diare, mata merah, nyeri otot, terutama pada betis dan punggung bawah, sakit perut, bintik-bintik merah pada kulit yang tidak hilang saat ditekan.