DEMAK,AYOSEMARANG.COM – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Kabupaten Demak melalui Bidang Pembinaan SD dan SMP mengingatkan konsep 3T dalam pelaksanaan program Bantuan Siswa Miskin Daerah (Basimda).
Kepala Seksi Pembinaan SMP Dindikbud Demak Tri Pitoyo, S.Pd, M.Pd menjelaskan 3T yang dimaksud ialah tertib regulasi, tertib administrasi/laporan, dan tertib sasaran.
Hal tersebut dikarenakan Basimda memiliki nilai manfaat yang tinggi bagi keluarga siswa yang kondisi ekonominya masih kekurangan.
“Diharapkan dengan program dan kegiatan Basimda ini membantu masyarakat tidak mampu untuk tetap bersekolah, dan meningkatkan partisipasi masyarakat dalam akses pendidikan di Kabupaten Demak,” ujarnya dalam evaluasi pelaksanaan Basimda 2021 dan Perencanaan Basimda 2022, Senin (15/11/2021) di Aula SMP Negeri 3 Demak.
Baca Juga: Tingkatkan Mutu Pembelajar, 65 Guru SMP Demak Ikuti Bimtek Sainspreneur
Dalam evaluasi yang dilakukan, pihaknya juga menyampaikan rasa terima kasih kepada BPD Jawa Tengah sebagai bank penyalur Basimda dan rekan-rekan operator Basimda yang telah bekerja sama sehingga pelaksanaan proposal awal, proposal pencairan, hingga persiapan laporan SPJ bisa berjalan dengan baik dan lancar.
Senada dengan apa yang sebelumnya disampaikan, Kepala Bidang Pembinaan SD dan SMP Dindikbud Demak, Ridwan ST, M.M menyebutkan bahwa pelaksanaan Basimda harus tepat sasaran dan dilaksanakan sebaik-baiknya.
Demikian juga untuk pelaksanaan Basimda 2022, ia mengharapkan segala sesuatu aturan/regulasi yang ada haruslah ditaati sehingga tidak akan menimbulkan masalah di waktu mendatang.
Lebih lanjut, ia menuturkan bahwa bantuan di bidang pendidikan bagi siswa tidak hanya berasal dari Basimda. Ada juga Program Indonesia Pintar (PIP) yang merupakan agenda dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi untuk mengurangi angka anak putus sekolah.
Baca Juga: Guru PAUD Ujung Tombak Terdepan Dunia Pendidikan
“Dengan Basimda, bantuan PIP yang belum bisa menjangkau seluruh anak-anak di Demak bisa ikut terbantu,” jelasnya.
“Program Basimda sendiri sudah berjalan semenjak tahun 2017 dan menjadi salah satu program unggulan Bupati Demak periode sebelumnya, HM Natsir dan dilanjutkan Bupati Demak yang menjabat sekarang, dr. Eisti’anah,” imbuhnya.
Manfaat dari Basimda sendiri diakui oleh salah satu pengelola Basimda di SMPN Karangawen 2, Muhammad Imam. Ia mengatakan dengan adanya program tersebut, anak yang berpotensi putus sekolah bisa lebih merasakan keringanan.
Apalagi di sekolahnya sendiri, ia menuturkan bahwa hampir 60 persen peserta didik masuk ke dalam kategori keluarga kurang mampu.