KENDAL, AYOSEMARANG.COM -- sampah ternyata bisa menjadi sarana pendidikan yang baik bagi santri Islamic Boarding School Sabirurrasyad Ngampel Kendal.
Karena sampah tidak menjadi masalah asalkan bisa dimanfaatkan dengan baik. Bahkan sampah bisa dijadikan sumber ilmu yang bisa digali dan bisa dikembangkan.
“Anak-anak bisa berkreasi hingga kemudian menyadari untuk peduli dengan sampah dan tidak mengotori lingkungkan dengan sampah,” ujar Ketua Yayasan Pendidikan Amana Sabilurrasyad, Susmeiati usai menandatangani nota kesepahaman (MoU) untuk pengembangan Pondok Pesantren Hijau dengan UIN Walisongo Semarang, Sabtu 01 januari 2022.
Baca Juga: Libur Tahun Baru 2022, Obyek Wisata Pantai Sigandu Batang Dipadati Pengunjung
Dikatakan, dengan kepedulian terhadap sampah santri akan sayang dengan cipataan Allah sehingga tidak akan merusaknya.
Dengan demikian anak-anak Islamic Boarding School Sabirurrasyad bisa menunjukan bentuk syukur dan nikmat atas ciptaan Allah yang besar ini.
Program pondok pesantren hijau ini berkomitmen dalam penanganan limbah domestic asrama, peternakan, dan limbah sekolah.
Diharapkan seluruh civitas di Sabilurrasyad Islamic Boarding School dapat menerapkan reduce, reuse, dan recycle untuk mendukung pendidikan karakter santri.
Bentuk dari kepedulian dan rasa cinta kepada lingkungan santri diajarkan untuk mendaur ulang, sampah plastik maupun lainnya sehingga mempunyai nilai tambah.
“Seperti mengolah plastik menjadi bunga walisongo atau juga memanfaatkan ember bekas cat bangunan untuk dijadikan tempat sampah,”imbuhnya.
Baca Juga: Bupati Wihaji: Konsep Segi Lima Emas untuk Percepat Kesejahteraan Masyarakat Batang
Santri juga diajarkan mengolah sampah menjadi barang yang memiliki nilai ekonomis lebih tinggi seperti pembuatan tas atau pakaian dari bahan daur ulang.
Sementara Sekretaris jurusan sain dan teknologi UIN Walisongo, Rusmadi mengatakan pembentukan pesantren hijau baru kali pertama dilakukan di Sabilurrasyad Islamic Boarding School.
“Kita mengapresiasi yang sudah dilakukan Pondok Pesantren Sabirurrasyad Kendal ini karena bukan hanya pendidikan saja tetapi juga kesalehan individu, sosial dan lingkungan. Kebetulan UIN Walisongo masuk dalam green kampus sehingga jika ada pihak yang ingin menerapkannya akan kita dukung sepenuhnya,” jelas Rusmadi.