KENDAL, AYOSEMARANG.COM -- Konten pemecah belah umat Islam dengan paham anti NKRI masih marak terjadi di media sosial.
Untuk itulah, Barisan Ansor Serbaguna (Banser) wajib hukumnya cakap informasi dan teknologi khususnya media sosial.
Perkembangan teknologi saat ini diakui, sangat mudah dijadikan alat untuk mengadu domba dan memecah belah umat Islam.
Ketua PC GP Ansor Kendal, Misbachul Munir mengatakan, sekarang ini berbagai aliran masuk ke Indonesia. Mereka berdakwah melalui media sosial.
Baca Juga: Chord Gitar dan Lirik Lagu Berbeza Kasta - Thomas Arya
“Yang menjadi keprihatinan adalah adanya oknum yang ingin memecah belah Indonesia dengan paham-paham anti NKRI,” katanya saat membuka Pendidikan dan Pelatihan Dasar (Diklatsar) Barisan Ansor Serbaguna (Banser) yang digelar PAC GP Ansor Kaliwungu, di SMP NU 06 Kedungsuren, Kecamatan Kaliwungu Selatan Jumat 14 januari 2022.
Dikatakan, hal ini harus dibentengi agar tidak terjadi kebingungan umat.
Yakni dengan memberikan pemahaman ajaran ahlus sunnah wal jamaah.
“Makanya Ansor dan Banser harus menguasai media sosial,” tambahnya.
Anggota DPR RI dari Fraksi PKB, Alamudin Dimyati Rois mengatakan, agar Banser memiliki jiwa yang besar dan penuh kasih sayang, Banser jangan mudah terpancing terhadap provokasi.
Baca Juga: Ghozali Ungkap Nilai Penting Selain Dapat Uang dari Foto Selfie
“Jadi melihat umat dengan penuh kasih sayang,” kata Alamudin.
Diklatsar Banser NU Ke-20 PAC GP Ansor Kaliwungu diikuti sebanyak 104 empat pemuda.
Mereka disiapkan untuk menjadi pasukan garda terdepan dari Ormas Islam Nahdlatul Ulama (NU).
