Tidak Fokus dan Belum Siap, Wisata di Kendal Sulit Berkembang

photo author
- Kamis, 23 Juni 2022 | 17:35 WIB
Narasumber dalam Rakor penguatan pengembangan pariwisata dan industri untuk wujudkan Kendal yang kompetitif di Hotel Sae Inn, Kamis 23 Juni 2022.  (Edi Prayitno kontributor Kendal)
Narasumber dalam Rakor penguatan pengembangan pariwisata dan industri untuk wujudkan Kendal yang kompetitif di Hotel Sae Inn, Kamis 23 Juni 2022. (Edi Prayitno kontributor Kendal)

KENDAL, AYOSEMARANG.COM -- Pariwisata di Kendal bagaikan jalan di tempat, perkembangannya belum juga terlihat. Bahkan sejumlah tempat wisata banyak yang tidak digarap dengan baik sehingga menjadikan pariwisata di Kendal menjadi andalan di Jawa Tengah masih jauh dari harapan.

Sekretaris Komite Ekonomi Kreatif, Muhamad Kurniawan menilai tidak fokusnya penggarapan wisata di Kendal menjadikan pariwisata menjadi sulit berkembang.

“Banyak yang tidak digarap dengan baik, seperti di Curug Sewu banyak wahana yang tidak dipelihara seperti roller coaster sehingga terkesan hanya itu-itu saja,” terangnya saat Rakor penguatan pengembangan pariwisata dan industri untuk wujudkan Kendal yang kompetitif di Hotel Sae Inn, Kamis 23 Juni 2022.

Baca Juga: 87 Sekolah Negeri dan Swasta di Kendal Laksanakan PPDB Online

Muhammad Kurniawan menambahkan, sarana dan prasarana di sejumah objek wisata (OW) milik Pemerintah Kabupaten Kendal juga sangat minim. Seperti sarana digitalisasi yang tidak tersedia, padahal di era 4.0 sekarang ini semua serba digital namun pengamatannya di OW Curug Sewu, Pantai Sendangsikucing dan Kolam Renang Boja komputer tidak tersedia.

“Yang lebih parah lagi di Curug Sewu dengan area yang luas mesin pemotong rumput hanya ada dua dan setiap dipakai petugas terpaksa membeli bahan bakar sendiri. Seharusnya pemerintah daerah harus fokus dan ada skala prioritas sehingga bisa berkembang dengan baik,” imbuhnya.

Sementara itu, Muhamad Kundarto, anggota Dewan Riset Kendal 2017-2022 menerangkan bahwa pengembangan daerah saat ini jangan saling menyalahkan. “Penyakit yang ada selama ini adalah saling menyalahkan, tidak ada semangat untuk bersama-sama membangun Kendal. Dua tahun Pandemi diakui membuat manusia takut ketemu manusia, takut menghirup udara bebas, takut berpergian dan takut berkerumun lalu bagaimana bisa mengembangkan pariwisata?” jelasnya.

Baca Juga: Libur Sekolah, 159 Anak Kurang Mampu Disunat Lazismu Kendal

Adapun yang harus dibenahi untuk pengembangan pariwisata di Kendal adalah manusia dan lokasi harus saling mendukung. Keduanya harus saling berdampingan, sehingga ke depan wisata yang ada bisa terus berkembang dengan mudah.

“Di Kendal baik SDM maupun potensi wisata belum digarap dengan baik. Kalau ingin berkembang keduanya harus sama-sama dikembangkan sumber daya manusianya mendukung wisata dan potensi wisata harus menunjang,” ujar Kundarto.

Peran warga di sini lah yang harus memahami potensi daerahnya dalam pengembangan pariwisata di Kendal. Mengingat banyak potensi di Kendal yakni gunung, pantai, kawasan religi dan industri bisa digarap dengan baik.

“Wisata intinya mendatangkan banyak orang, ini yang harus dipahami mendatangkan orang dengan cara membuat hajatan atau lokasi yang menarik,” pungkasnya.

Baca Juga: Target Amankan Puncak Klasemen, PSIS Semarang Bertekad Taklukan PSS Sleman

Adapun di tempat yang sama, Sekretaris Baperlitbang, Sapto Setiawan menuturkan Rakor ini untuk melihat bagaimana pariwisata dan industri di Kendal bisa berjalan dengan baik sesuai dengan visi Pemerintah Kabupaten Kendal untuk menjadikan Kendal kota industri dan pariwisata yang mendorong ekonomi kreatif.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Regi Yanuar Widhia Dinnata

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Sebanyak 21.246 Surat Suara Rusak di Kendal Dibakar

Rabu, 14 Februari 2024 | 15:13 WIB
X