KENDAL, AYOSEMARANG.COM -- Yang menjadi persoalan bagi petani dari tahun ke tahun ada ketersediaan pupuk bersubsidi.
Padahal, banyak alternatif lainnya agar tidak selalu mengandalkan penggunaan pupuk kimia, apalagi yang bersubsidi.
Hal ini dilakukan agar geliat sektor pertanian terus dijaga dan pemerintah memberikan dorongan kepada petani agar mencari alternatif lainnya. Di antaranya dengan mengajak petani menggunakan pupuk organik.
Ketua DPRD Kendal, Muhammad Makmun mengatakan, penggunaan pupuk organik selain sebagai alternatif atas kelangkaan pupuk subsidi, mendesak dilakukan untuk mengembalikan kesuburan tanah.
Dikatakan penggunaan pupuk kimia secara terus menerus akan membuat tanah mengeras dan kehilangan porositasnya.
“Belum lagi, ketika stok pupuk mengalami kelangkaan, petani yang sudah tergantung akan kesulitan mencarinya. Sehingga pupuk organik bisa menjadi alternatif dan ketergantungan petani kita terhadap pupuk kimia bisa terus ditekan,” ungkapnya saat sosialisasi bantuan pupuk organik di Aula Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kecamatan Cepiring, Senin 19 Desember 2022.
Makmun mengaku, persoalan yang dihadapi para petani yakni keterbatasan pupuk subsidi dan harga pupuk nonsubsidi yang mahal.
Akibatnya, sektor pertanian menjadi semakin tidak menarik bagi anak petani, karena lebih memilih bekerja di pabrik atau merantau ke luar daerah.
“Kami di DPRD karenanya mendukung penuh upaya pemerintah untuk memberikan insentif dan kemudahan bagi para petani untuk bisa mengembangkan pertaniannya. Dukungan yang kami berikan dalam bentuk penganggaran dan kebijakan yang bisa mendorong pertani bisa lebih produktif dan berdaya saing,” terangnya.
Dewan mendorong pemerintah untuk mendukung pengembangan teknologi pertanian. Dengan pemanfaatan teknologi pertanian, imbuhnya, diharapkan hasil pertanian dapat lebih meningkat.
“Pertanian ke depan perlu kita dorong dengan sistem pertanian organik yang ramah lingkungan dan di sisi lain juga mengadopsi teknologi pertanian agar hasilnya meningkat,” tegasnya.