Ini Penyebab Harga Beras di Semarang Naik, Mendag Akui Stok Beras Menipis

photo author
- Selasa, 20 Februari 2024 | 12:12 WIB
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan saat menyambangi Pasar Bulu Semarang untuk mengecek harga. Zulhas akui harga beras naik di semua daerah.  (Ayosemarang.com/ Audrian Firhannusa)
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan saat menyambangi Pasar Bulu Semarang untuk mengecek harga. Zulhas akui harga beras naik di semua daerah. (Ayosemarang.com/ Audrian Firhannusa)

SEMARANG, AYOSEMARANG.COM -- Menteri Perdagangan (Mendag) RI, Zulkifli Hasan (Zulhas) mengecek stok dan harga beras di Pasar Bulu Jalan Mgr Sugiyopranoto, Kota Semarang pada Selasa 20 Februari 2024.

Bersama Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu, Zulkifli Hasan menuju ke pedagang sembako atau bahan pokok kemudian mendengarkan keluh kesah para pedagang soal kelangkaan beras. Zulhas mengakui jika saat ini kondisi stok beras memang menipis.

Tak hanya di Kota Semarang saja, pada sejumlah daerah di provinsi lain pun beras juga mengalami naik harga.

Baca Juga: Harga Beras di Semarang Naik Signifikan, Ini Daftar Terbarunya

Ia menjelaskan, pemicu harga naik dikarenakan masih dalam awal musim tanam. Saat ini, beras premium dijual diharga Rp 85.000 per lima kilogram.

“Jadi memang ya saya keliling ke mana-mana di Jateng dan kemarin di Jatim, Bekasi sama Pak Presiden waktu itu, memang beras premium, beras lokal, harganya naik. Sampai hari ini masih bergerak naik,” ujarnya.

"Ya karena beras lokal yang diminta itu produksinya turun, diperkirakan Januari sampai Maret. Dibanding tahun lalu, itu 2 juta (ton-red) lebih bedanya, artinya turun karena pindah musim. Yang harusnya (masa tanam sampai panen-red) Januari-Maret ini, tapi jadi Maret-Mei. Sehingga barangnya langka, barangnya sedikit, jadi harganya naik,” ucap dia.

Mengatasi kelangkaan ini, pihaknya tengah berkoodinasi dengan Bulog untuk segera menyediakan beras berlabel SPHP atau beras subsidi yang dijual berkisar Rp 11.000/kilogram.

Baca Juga: Koruptor Bank Jateng Tilap Uang Sampai Rp 7,7 Miliar, Hasilnya untuk Belanja Barang Branded

Dirinya pun meminta kepada masyarakat untuk tidak panik karena pemerintah akan menggelontorkan beras sebanyak 250 ton.

“Pemerintah membanjiri pasar dengan SPHP atau beras bulog yang bersubsidi. Dijual berkisar Rp 10.900 perkilonya. Jadi konsumen masyarakat bisa alternatif. Kalau mahal sekali dia bisa beli beras subsidi yang kualitasnya tidak kalah,” paparnya.

Lebih lanjut, untuk stok beras di bulan Ramadan, Bulog juga telah melaporkan jika mempunyai stok sebanyak 2 juta ton. Ia memastikan jika kualitas beras yang tersedia ini juga tidak kalah dengan beras premium.

Sementara itu, Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu mengatakan, jika beras saat ini masih menjadi salah satu komiditi yang harganya tinggi. Untuk di Kota Semarang, ketersediaan beras saat ini juga masih dalam menunggu masa panen.

Baca Juga: Update Hasil Pileg Pemilu 2024 DPRD Kota Semarang: Caleg PDIP Raih 14 Kursi, Masih Kuasai Seluruh Dapil

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: adib auliawan herlambang

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X