Dia menyebut, pada 2022 ini, pihaknya mendapatkan jatah 13 kelas pelatihan kerja.
Tujuh kelas di antaranya dibiayai dengan dana APBN, meliputi lima kelas pelatihan di bidang garmen (menjahit baju), satu kelas pelatihan las, dan satu kelas pelatihan service handphone.
Baca Juga: Jalan di Desa Kedungsari Baru Diaspal Dua Bulan Sudah Rusak, Ini Respons Kades
Sementara dari dana APBD Kabupaten, pihaknya mendapatkan jatah membuka 6 kelas pelatihan. Meliputi, dua kelas pelatihan menjahit, satu kelas pelatihan las, satu kelas pelatihan service sepeda motor, satu kelas pelatihan di bidang elektronik, dan satu kelas pelatihan tata rias.
Semua peserta yang lulus pelatihan akan disalurkan ke dunia kerja melalui Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja Kabupaten Kendal.
"Tahun ini lebih banyak membuka pelatihan menjahit baju (garmen), karena ada permintaan tenaga kerja menjahit dari perusahaan garmen di KIK. Sisanya dipersiapkan untuk tenaga kerja di beberapa perusahaan lainnya," tutur Hendro.