KENDAL, AYOSEMARANG.COM - Dampak pandemi Covid-19 dan kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyaraka (PPKM) selama dua tahun terakhir memicu angka pengangguran di Kabupaten Kendal menjadi tinggi.
Bahkan Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja (Disperinaker) Kabupaten Kendal mencatat angka pengangguran masyararakat pada akhir 2021 lalu tembus 40.000 orang.
Disperinaker pun mulai menggarap serius program-program penyaluran tenaga kerja untuk menekan angka pengangguran. Sebanyak 8.530 lowongan pekerjaan (loker) bakal dibuka lebar-lebar dalam waktu dekat.
Baca Juga: Cegah Kerumunan, Kapolsek Kaliwungu Berikan Imbauan Prokes di Objek Wisata
Calon tenaga kerja dengan usia produktif bakal dipersiapkan menjadi tenaga profesional yang akan disalurkan ke perusahaan-perusahaan atau pelaku usaha di wilayah Kawasan Industri Kendal (KIK).
Kepala Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja Kendal, Cicik Sulastri mengatakan, dalam kurun waktu 1-2 bulan ke depan, pemerintah daerah bakal melakukan upaya percepatan mengurangi angka pengangguran.
Pihaknya sudah menjalin kerjasama antara pemerintah daerah, KIK, dan Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) Kementerian Perindustrian untuk menyiapkan tenaga kerja profesional dan penyalurannya di dunia kerja.
Dikatakan calon tenaga kerja akan dilatih skill oleh Badan Diklat Industri pada BPSDMI sesuai dengan bidang-bidang yang dibutuhkan pelaku usaha. Mulai dari skill menjahit, teknisi elektronik, dan beberap bidang lainnya.
"40.000 lebih angka pengangguran ini berdasarkan data BPS pada 2021. Kami terus berupaya menekan pengangguran agar angka kemiskinan juga bisa ditekan," terangnya, senin 31 januari 2022.
Baca Juga: Tumbuhkan Minat Karya Sastra Lewat Lomba Baca Cerpen
Cicik menerangkan, beberapa skema pelatihan dan penyaluran tenaga kerja tengah dipersiapkan agar bisa dibuka serentak. Dalam waktu 1-2 bulan ke depan, calon tenaga kerja nantinya bisa mendaftar melalui sistem terpadu untuk dipertemukan dengan pelatih dan penyedia kerja.
Berbagai macam bidang pelatihan nantinya bisa dieksplor masyarakat untuk dipilih sesuai minat masing-masing. Setelah itu, akan dilangsungkan pelatihan yang difasilitasi oleh Badan Diklat Industri BPSDMI untuk melahirkan tenaga kerja yang handal supaya terserap dengan cepat di perusahaan-perusahaan.
"Pada 2022, data terkini ada 8.530 lowongan pekerjaan dari 32 pelaku usaha di KIK. Di antaranya 19 pelaku usaha sudah operasional, sisanya masih dalam pembangunan konstruksi," jelas dia.
Cicik menyebut, lowongan pekerjaan yang cukup besar datang dari PT Eclat Textile International yang membutuhkan 6.500-an tenaga kerja. Sebanyak 1.240 tenaga kerja sudah tersalurkan, masih kurang 5.260 calon tenaga kerja.
Kepala UPTD BLK Kendal, Hendro Setiyo Utomo mengatakan, proses seleksi dilakukan dengan ketat seiring tingginya antusias calon peserta pelatihan yang mendaftar.