SEMARANGTENGAH, AYOSEMARANG.COM - Pekojan Kota Semarang adalah salah satu distrik yang ditempati etnis pendatang atau orang-orang Khoja selain Pecinan bagi masyarakat Tionghoa.
Pekojan Kota Semarang berlokasi di dekat Bubakan yang saat ini jadi Museum Kota Lama.
Selain dekat dengan Bubakan, Pekojan Kota Semarang juga berdekatan dengan Pecinan.
Penulis sejarah, Amen Budiman menjelaskan bagaimana Pekojan Kota Semarang bisa terbentuk.
Amen menjelaskan jika kata "Pekojan" jelas berasal dari kata "Khoja".
Baca Juga: 8 Kelebihan WhatsApp GB Apk dan Link Download Aplikasi Ini
Kalau diartikan, Khoja bisa berarti banyak. Misalnya saja, bisa digunakan untuk sebuah titel seperti "syeh".
Di kalangan orang-orang Arab dapat berarti seorang moor atau orang-orang Islam yang berasal dari negeri Hindustan.
"Namun dalam kenyataannya, Khoja yang kemudian disebut Pekojan digunakan untuk menyebut sebuah kawasan yang dihuni oleh orang-orang Islam dari negeri Hindustan," tulisnya.
Amen mengungkapkan, kenapa letak Pekojan bisa di dekat Bubakan. Katanya, sebagai pendatang yang seorang pedagang, orang-orang Khoja berupaya tinggal di dekat Pusat Pemerintahan Kota Semarang.
Perlu diketahui, Bubakan dulu merupakan kawasan kedudukan Bupati Kota Semarang. Alasannya tak lain untuk kemananan mereka.
Kemudian yang kedua, alasan yang paling kuat adalah karena dulu di Kali Semarang, adalah lalu lintas perdagangan.
Sebagaimana masyarakat Tionghoa, masyarakat Khoja, juga mayoritas datang sebagai pedagang.
Baca Juga: Warga Bayar PBB dan Gemar Kuliner di Batang Bisa Dapat Hadiah Sepeda Motor, Begini Caranya
