SEMARANGTENGAH, AYOSEMARANG.COM - Era kejayaan kopi Margo Redjo memang sudah tertinggal jauh sejak puluhan tahun yang lalu.
Namun setidaknya, sisa-sisa kejayaan Margo Redjo itu masih ada di Pecinan Semarang.
Mungkin kini hanya terlihat rumah Dharma Boutiqe Roustery di Jalan Wotgandul 12 Semarang yang mana dulu, Margo Redjo berada.
Namun yang selalu menjadi artefak adalah bekas pabriknya yang ada di belakang rumah.
Baca Juga: Simak!! Ini Aturan Resepsi Pernikahan saat PPKM Level 3
Pemilik Margo Redjo saat ini, Widayat Basuki Dharmowiyono, mengungkapkan, jika pabrik itu memang masih dia pertahankan.
Basuki adalah generasi ketiga dari mendiang Tan Tion Ie, sang pendiri pabrik. Kata Basuki, pabrik Margo Redjo belum lama diketahui lagi oleh banyak orang.
"Sebelumnya gudang dan banyak barang berserakan. Baru saya buka tahun 2020 kemarin," ucapnya.
Perkakas yang dulu berserakan telah dia bereskan. Jadilah ruang itu menjadi bekas pabrik kopi kembali.
Baca Juga: Jelang Lawan Barito Putera, Dragan Benahi Taktikal dan Chemistry Pemain PSIS Semarang
Pabrik ini merupakan bekas tempat produksi kopi turun-temurun milik keluarga Basuki yakni , “Margo Redjo”.
Dulu namanya adalah “Koffie Branderij Margo-Redjo”. Didirikan oleh kakek Basuki yakni Tan Tiong Ie pada 1916.
Pabrik itu ada di bagian paling belakang Dharma Boutiqeu Rostery.
Gerbang pabrik itu juga tidak besar, namun hanya sebuah pintu biasa layaknya gudang seperti yang dibilang Basuki tadi.
