(SEMARANGAN) Berkunjung ke Sanggar Perwathin Semarang, Memahami Apa Itu Theosofi

photo author
- Selasa, 29 Maret 2022 | 22:10 WIB
Sanggar Wijayakusuma milik Theosofi Semarang. Sanggar ini berada di Jalan Panjaitan, Semarang Tengah. (Ayosemarang.com/ Audrian Firhannusa)
Sanggar Wijayakusuma milik Theosofi Semarang. Sanggar ini berada di Jalan Panjaitan, Semarang Tengah. (Ayosemarang.com/ Audrian Firhannusa)

SEMARANGTENGAH, AYOSEMARANG.COM - Perkumpulan Theosofi masih ada di Kota Semarang dan lokasinya berada di Sanggar Wijayakusuma, Jalan Panjaitan, Semarang Tengah.

Saat ini, perkumpulan Theosofi di Kota Semarang tergabung dengan nama Pewathin, atau Perkumpulan Warga Theosofi.

Ayosemarang.com berkesempatan mengunjungi sanggar Theosofi di Kota Semarang dan bertemu dengan anggotanya.

Baca Juga: BKK Batang Targetkan NPL di Bawah 5 Persen Akhir Tahun Ini

Saat tiba di sanggar, Yohana Theresia Ina pengurus Perwathin Kota Semarang. Ina, sapaan akrabnya bahkan juga menjabat sebagai sekretaris di Perwathin Pusat.

"Perwathin di kota-kota lain di Indonesia memang berkumpul di sanggar. Kalau tidak ada sanggar ya di rumah-rumah biasa," ucapnya.

Sanggar untuk berkumpul anggota theosofi tadi biasanya berbentuk bangunan tua. Pasalnya, Theosofi sudah dibawa oleh orang Eropa ketika menduduki Indonesia di masa silam.

Oleh karena itu sanggar-sanggar ini biasanya berbentuk bangunan tua karena penerusnya juga tidak ingin mengubahnya.

Baca Juga: Raffi Ahmad Ungkap Alasan Datangkan Ronaldinho untuk RANS Cilegon FC

Di Kota Semarang, selain tulisan sanggar, ada tulisan gereja, karena memang Sanggar Wijayakusuma ini sempat digunakan untuk gereja.

"Jadi dulu ketika era Soekarno, dia menyingkirkan semua hal-hal yang berbau asing termasuk perkumpulan kami. Akhirnya untuk berkamuflase, sanggarnya sempat diubah jadi gereja. Tapi sekarang tentu saja sudah tidak," ujarnya.

Begitu masuk, di sanggar ini memang tampak seperti gereja. Namun di sekeliling ruangan terdapat berbagai foto berbagai pemuka agama dan pendiri Theosofi yakni Madam Blavatsky.

Tidak cukup hanya tampilan sanggarnya, para pengikutnya pun punya tampilan dari berbagai agama, ada yang berpakaian layaknya Islam, maupun berpakaian biasanya layaknya agama lain.

Baca Juga: Sejumlah Komoditas Laut di TPI Bandengan Kendal Alami Kenaikan, Berikut Daftar Harganya

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Vedyana Ardyansah

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X