semarang-raya

(SEMARANGAN) Kampung Basahan Part 1: Pernah Jadi Rumah Panglima Pangeran Diponegoro, Sentot Ali Basah

Selasa, 7 Juni 2022 | 17:11 WIB
Penanda Kampung Basahan yang hampir hilang di Jalan Pemuda Semarang. Meski hampir hilang kampung ini punya sejarah panjang. (Ayosemarang.com/ Audrian Firhannusa)

SEMARANGTENGAH, AYOSEMARANG.COM - Banyak orang mungkin tidak tahu bahwa gang kecil di depan Mall Paragon adalah bekas pemukiman bernama Kampung Basahan Semarang.

Kampung Basahan Semarang itu kini hanya jadi lorong kecil sebagai jalan pintas ke Jalan Pierre Tendean dari Jalan Pemuda.

Sebab jika tidak melewati Kampung Basahan Semarang ini orang harus berputar dulu sampai melewati kampus Udinus dan itu cukup memakan waktu.

Bertahun-tahun yang lalu, jalan pintas tadi merupakan sebuah kampung, dan bahkan punya sejarah panjang.

Baca Juga: (SEMARANGAN) Gudeg Mbak Tum Semarang Part 2: Warung Kaki Lima, Langganan Para Pejabat

Agus, salah seorang penjual nasi goreng di ujung Kampung Basahan Semarang barangkali merupakan saksi hidup perjalanan kampung ini.

"Saya tinggalnya memang di Sekayu. Tapi kalau jualan ya di sekitar kampung ini," ujar Agus saat ditemui Senin 6 Juni 2022.

Kata Agus, sejak dulu Kampung Basahan memang tidak besar.

Namun bukan berarti sesempit sekarang sampai dikira orang hanya jalan pintas.

"Itu ada buktinya bekas gapura. Kampung ini karena pembangunan di sekitarnya terus dipersempit. Dulu mobil bisa masuk," ungkapnya.

Baca Juga: (SEMARANGAN) Mengenal Tentoonstelling Part 2: Sempat Jadi Pro Kontra dan Dikritik Keras Ki Hajar Dewantara

Agus juga menambahkan, Kampung Bahasan dulu terkenal akan deretan warung kulinernya.

Apabila lebaran, banyak wisatawan yang mengenang akan kampung ini.

"Biasanya mereka alumni SMA 5 atau SMA 3. Biasanya kalau pulang lewat sini dan minum es," sambungnya.

Halaman:

Tags

Terkini

XLSMART Gelar Pesantren Digital di Demak

Minggu, 14 Desember 2025 | 22:24 WIB