KENDAL, AYOSEMARANG.COM --Kondisi SD Negeri 3 Bandengan sering terendam rob hingga menganggu kegiatan belajar mengajar, mengundang keprihatinan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kendal.
Disdikbud mengambil langkah cepat dengan berencana melakukan peninggian lantai. Pihaknya akan mengandeng badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kendal.
Baca Juga: Pabrik Pipa dari Belanda, Siap Investasi di KITB Rp1,7 Triliun
"Solusi alternatif awal lantaianya akan ditinggikan dan atap juga ikut dinaikkan. Karena anggaranya terlalu besar bisa sampai Rp 400 juta, sehingga hanya peninggian lantai 4 lokal saja. Pembiayaanya akan gandeng Baznas Kendal, anggaran Rp 200 juta. lantai ditinggikan 1 meter," kata Kepala Disdikbud Wahyu Yusuf Akhmadi saat meninjau banguan SD 3 Bandengan, Selasa 18 januari 2022.
Dikatakan, pihaknya sudah melakukan asessmen pada tahun 2021 terhadap sekolahan yang lokasinya tak jauh dari tempat pelelangan ikan (TPI) tersebut.
Bahkan untuk penanganannya pun sudah diusulkan baik melalui APBN, DAK maupun APBD. Akan tetapi pada tahun 2022 ini, sekolahan tersebut belum mendapatkan alokasi anggarannya.
Baca Juga: TOK! Komite Pemilihan Tetapkan 23 Nama Calon Tetap Komite Eksekutif Asprov PSSI Jateng 2022-2025
Sehingga sebagai solusi alternatif jangka pendek penanganannya dengan melakukan petinggian lantai sekolahan.
"Peninggian lantai ini sudah saya diskusikan dengan pihak sekolah dan juga komite. Dengan peninggian lantai ini resiko terdampak rob saat air laut pasang proses pembelajaran menjadi kecil," katanya.
"Anggaran APBD belum tersedia, maka kami akan gandeng Baznas Kendal untuk turut serta melaksanakan kebaikan atau evaluasi sarana prasaranan yang ada di SDN 3 Bandengan," tambahnya.
Wahyu menyatakan, relokasi sekolah sebenarnya menjadi cara solusi yang paling tepat, akan tetapi justru akan menambah masalah baru.
Baca Juga: Dukung Gerakan Zakat Indonesia, Bupati Dico Terima Baznas Award 2022
Karena merelokasi sekolah akan membutuhkan waktu yang lama, selain mencarikan lahan penggantinya juga pembangunan sekolahan baru tidak cukup dilakukan dalam hitungan satu bulan dua bulan.
