KENDAL, AYOSEMARANG.COM -- Kondisi angin kencang dan cuaca buruk serta ombak tinggi hampir 10 hari terakhir memaksa nelayan di Kelurahan Bandengan, Kota Kendal, memilih tidak melaut.
Para nelayan pun mulai kelimpungan karena tidak mendapatkan penghasilan akibat tak melaut lantaran cuaca buruk dan ombak tinggi.
Sementara para nelayan yang nekat melaut di cuaca buruk dan ombak tinggi mengaku tangkapan ikan berkurang.
Baca Juga: Asal-usul dan Sejarah Nusantara, Dipakai Jadi Nama Ibu Kota Baru
Gelombang laut di perairan Kendal mencapai 2 meter, membuat para nelayan ketakutan, apalagi nelayan yang menggunakan kapal kecil.
Kapal kecil ini biasanya berangkat pagi dan nelayan bisa menebar jaring antara 5-6 kali.
Namun karena ombak besar, menjaring bisa dilakukan maksimal 3 kali bahkan bisa kurang.
Menurut salah satu nelayan Kelurahan Bandengan, Rusli saat ini hasil tangkapan udang di laut sebenarnya bagus.
“Namun karena ombak tinggi kita tidak bisa maksimal menebar jaring karena takut ombak sehingga hasilnya hanya sedikit,” katanya.
Baca Juga: Alhamdulillah! Sanksi WADA Dicabut Awal Februari, Bendera Merah Putih Kembali Bekibar
Dikatakan, saat keadaan normal dalam sehari bisa mendapatkan penghasilan Rp1 juta.
Namun karena ombak tinggi paling sehari dapat Rp 400.000.
Pendapatan tersebut hanya untuk biaya operasional beli solar dan perbekalan.
Semantara harga udang saat ini termasuk bagus dibanding bulan Desember 2021.