Anak 7 Tahun Sempat Jadi Pasien Omicron di Kota Semarang, Disdik Tidak Akan Hentikan PTM

photo author
- Senin, 24 Januari 2022 | 16:02 WIB
Siswa SD Pekunden saat hendak melakukan vaksin anak. Omicron di Kota Semarang tak membuat PTM dihentikan. (Ayosemarang.com/ Audrian Firhannusa)
Siswa SD Pekunden saat hendak melakukan vaksin anak. Omicron di Kota Semarang tak membuat PTM dihentikan. (Ayosemarang.com/ Audrian Firhannusa)

CANDISARI, AYOSEMARANG.COM - Covid-19 varian Omicron di Kota Semarang beberapa waktu yang lalu menimpa 4 pasien yang masih satu keluarga.

Dari salah satu pasien Covid-19 varian Omicron di Kota Semarang itu salah satunya adalah anak berusia 7 tahun.

Menanggapi anak 7 tahun yang terkena Covid-19 varian Omicron di Kota Semarang itu, Kepala Disdik Kota Semarang Gunawan Saptogiri tidak akan memberhentikan sekolah.

Baca Juga: KRONOLOGI Varian Omicron Masuk Kota Semarang, Total 6 Orang Terpapar, Tertular dari Sini

Gunawan juga menegaskan jika temuan omicron di Kota Semarang tidak sampai ke klaster sekolah karena pihaknya mengacu pada surat keputusan bersama (SKB) empat menteri yang mengandung antisipasi kasus Omicron di dunia pendidikan.

"Prinsipnya pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) sudah diatur berdasarkan SKB empat menteri. Termasuk temuan kasus Covid-19, jika ada satu atau dua yang terkena juga diatur antisipasinya. Paling penting menjaga tidak ada klaster Covid-19 sekolah," kata Gunawan Saptogiri, Senin 24 Januari 2022.

Selama ini, ia bersama jajarannya selalu bekerjasama dengan Dinas Kesehatan Kota (DKK) Semarang.

Baca Juga: BREAKING NEWS: Omicron Masuk Kota Semarang, 4 Pasien dari Satu Keluarga Terpapar

Apalagi siswa yang ada di Kota Semarang sudah mendapatkan vaksinasi anak usia 6-11 tahun dosis pertama. Selain itu, vaksin dosis kedua anak sampai saat ini masih berlangsung.

Harapannya, vaksinasi dosis kedua untuk usia tersebut bisa menargetkan sekitar 80 persen. Capaian tersebut sekolah dasar (SD) dapat menggelar PTM 100 persen.

"Kita sudah melaksanakan vaksin anak usia 6-11 tahun dan mulai vaksin kedua. Nantinya, vaksin kedua sudah cakupannya melebihi 80 persen, SD bisa sama dengan SMP menggelar PTM secara full day atau 100 persen dengan kapasitas ruangan,"ujarnya.

Di sisi lain, bagi Gunawan DKK Semarang secara rutin mengadakan tes swab secara door to door ke sekolahan. Oleh karena itu, ia menilai PTM di Kota Semarang tidak ada temuan klaster.

Baca Juga: Dinkes Kota Semarang Minta Pasien Omicron yang Sudah Sembuh Tak Buru-buru Bepergian

"Tes-nya secara rutin dari puskesmas ke sekolahan. Selama ini, PTM di Semarang berjalan lancar aman-aman terus,"katanya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Akbar Hari Mukti

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

XLSMART Gelar Pesantren Digital di Demak

Minggu, 14 Desember 2025 | 22:24 WIB
X