KENDAL,AYOSEMARANG.COM — Dampak pandemi covid 19 selama dua tahun terakhir berpengaruh pada angka kemiskinan.
Bupati Kendal Dico M Ganinduto menyebut angka kemiskinan masyarakat Kendal saat ini mencapai lebih dari 9 persen.
Untuk mengantisipasi itu, Dico meminta kepada Dinas Sosial untuk melakukan pendataan ulang warga yang benar-benar berhak mendapatkan bantuan.
Baca Juga: Mantap Maju Sebagai Calon Ketua Peradi Semarang, Cak To-Afang Mendaftarkan Diri
Nantinya tim Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) dan fasilitator desa se-Kabupaten Kendal bakal dikerahkan untuk melakukan pendataan ulang.
Jumlah mereka lumayan banyak yakni 20 orang tingkat kecamatan, dan 286 orang tingkat desa bakal didukung dana operasional untuk membantu penuntasan kemiskinan masyarakat Kendal.
Baca Juga: (SEMARANGAN) Makam Ereveld Part 2: Luas, Asri dan Penuh Pepohonan, Tempat ini Boleh Dikunjungi
"Kami bakal siapkan dana operasional untuk tenaga kesejahteraan dan fasilitator pada anggaran perubahan 2022 ini," terangnya saat halal bi halal bersama TKSK dan fasilitator di pendopo Bahurekso , Selasa 17 Mei 2022.
Ditambahkan, langkah ini merupakan ikhtiar Pemerintah Kendal untuk menekan angka kemiskinan yang ada, serta memberikan tambahan kesejahteraan bagi tenaga kesejahteraan dan fasilitator.
Baca Juga: Lomba Lari dan Bazar UMKM Meriahkan Pembukaan Omah’e Opa
Artikel Terkait
Ini Langkah Pemkab Kendal Atasi Ekonomi dan Kemiskinan
Dihajar Pandemi, Kemiskinan Sragen Tertinggi di Soloraya
Satgas Penanggulangan Kemiskinan Dibentuk, Beberapa Daerah jadi Prioritas
Ganjar Minta Kabupaten Lain Ikut Mencontoh Program Pengentasan Kemiskinan Ekstrem
Bertemu Gubernur Ganjar, BAZNAS RI Siap Bantu Pengentasan Kemiskinan di Pesisir
Lima Daerah Miliki Persoalan Kemiskinan, Ini Saran Wakil Ketua DPRD Jateng
Ganjar Berharap Kepala BPKP Baru Dapat Bantu Perbaiki Data Kemiskinan Jateng
Penanganan Kemiskinan di Wonosobo, Pembangunan RSLH Jadi Prioritas
Bantu Penanggulangan Kemiskinan, PMI Batang Bedah Rumah di 5 Kecamatan
Ganjar Pastikan Pengentasan Kemiskinan Ekstrem di Jateng Terus Dilakukan, Validasi Data Jadi Salah Satu Fokus